Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - LAYANAN Terpadu Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LTPKD) Kabupaten Ciamis akan menambah 2000 Kartu Calakan di tahun 2018. Penambahan kartu ini untuk mencegah siswa miskin drop out (DO).
“Upaya kami akan terus ditingkatkan melalui penambahan kuota, sebagai bentuk optimalisasi pencapaian target (penanggulangan kemiskinan) pada tahun 2018,” ungkap Ketua LTPKD Kabupaten Ciamis Ade Supriyadi saat ditemui Radar, di kantornya, Jalan Ir H Juanda Senin siang (7/5).
Kartu Calakan merupakan program beasiswa untuk siswa SMP, yang berasal dari keluarga miskin dan tidak ter-cover oleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Baik di sekolah negeri maupun swasta.
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, sampai tahun 2017 Pemkab Ciamis telah mengeluarkan 2.187 Kartu Calakan. Dengan penambahan 2000 kartu, maka sampai akhir tahun 2018 akan ada 4.187 kartu yang dibagikan untuk menyelamatkan siswa miskin dari DO karena masalah ekonomi.
Menurut Ade, selama tiga tahun digulirkan Kartu Calakan telah terbukti menurunkan angka putus sekolah atau drop out dari kalangan siswa miskin. Pembagian kartu itu juga meningkatkan Angka Pertisipasi Kasar (APK) di level pendidikan SMP di Kabupaten Ciamis.
Selain untuk mencegah siswa putus sekolah, pemberian Kartu Calakan juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua lapisan masyarakat di Kabupaten Ciamis. Tidak terkecuali bagi masyarakat miskin.
Berdasarkan data tahun 2014, angka siswa putus sekolah atau drop out di Kabupaten Ciamis sekitar 0,03 persen. Kemudian tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 0,02 persen.
Sementara APK pendidikan SMP tahun 2014 berada di angka 98,30 persen. Kemudian, pada tahun 2015 meningkat menjadi 98,65 persen dan pada tahun 2016 meningkat kembali menjadi 98,75 persen.
“Alhamdulillah, program itu berhasil kami jalankan dengan baik dan tepat sasaran,” ucapnya.
Ade menerangkan program beasiswa Kartu Calakan juga menyasar siswa yang tinggal di panti sosial / panti asuhan dan siswa korban bencana.
Pemanfaatan beasiswa Kartu Calakan diperuntukkan pembiayaan keperluan pribadi penerima.
Antara lain untuk membeli buku dan alat tulis sekolah, pakaian, sepatu, tas dan lainnya. Juga, untuk biaya transportasi siswa ke sekolah dan biaya kursus atau les tambahan.
“Makanya banyak siswa yang terbantu (dengan Kartu Calakan),” ucapnya.
Dhea Dwi Rahmawati (16), siswi SMPN 7 Ciamis mengaku sangat terbantu dengan beasiswa Kartu Calakan. Uang beasiswa yang diterima dia belikan keperluan sekolah seperti buku dan tas.
Sebagian dia gunakan untuk ongkos pergi ke sekolah dan menabung. “Saya senang dapat Kartu Calakan dari pemerintah,” ungkapnya.
Siswa SMPN 7 lainnya Ade Suryana (16) juga mengungkapkan hal serupa. Dana beasiswa dari Kartu Calakan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Pemberian kartu itu telah meringankan beban orang tuanya dalam membiayai sekolahnya.
“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan Kartu Calakan ini,” ucap warga Lingkungan Cibuntu RT 02/11 Kelurahan Kertasari Kabupaten Ciamis ini. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
KARTU CALAKAN. Siswa SMPN 7 Ciamis menunjukkan Kartu Calakan yang didapat dari Pemerintah Kabupaten Ciamis Senin (7/5). |
Kartu Calakan merupakan program beasiswa untuk siswa SMP, yang berasal dari keluarga miskin dan tidak ter-cover oleh Kartu Indonesia Pintar (KIP). Baik di sekolah negeri maupun swasta.
Sejak diluncurkan pada tahun 2015, sampai tahun 2017 Pemkab Ciamis telah mengeluarkan 2.187 Kartu Calakan. Dengan penambahan 2000 kartu, maka sampai akhir tahun 2018 akan ada 4.187 kartu yang dibagikan untuk menyelamatkan siswa miskin dari DO karena masalah ekonomi.
Menurut Ade, selama tiga tahun digulirkan Kartu Calakan telah terbukti menurunkan angka putus sekolah atau drop out dari kalangan siswa miskin. Pembagian kartu itu juga meningkatkan Angka Pertisipasi Kasar (APK) di level pendidikan SMP di Kabupaten Ciamis.
Selain untuk mencegah siswa putus sekolah, pemberian Kartu Calakan juga dimaksudkan untuk meningkatkan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan bagi semua lapisan masyarakat di Kabupaten Ciamis. Tidak terkecuali bagi masyarakat miskin.
Berdasarkan data tahun 2014, angka siswa putus sekolah atau drop out di Kabupaten Ciamis sekitar 0,03 persen. Kemudian tahun 2015 dan tahun 2016 mengalami penurunan menjadi 0,02 persen.
Sementara APK pendidikan SMP tahun 2014 berada di angka 98,30 persen. Kemudian, pada tahun 2015 meningkat menjadi 98,65 persen dan pada tahun 2016 meningkat kembali menjadi 98,75 persen.
“Alhamdulillah, program itu berhasil kami jalankan dengan baik dan tepat sasaran,” ucapnya.
Ade menerangkan program beasiswa Kartu Calakan juga menyasar siswa yang tinggal di panti sosial / panti asuhan dan siswa korban bencana.
Pemanfaatan beasiswa Kartu Calakan diperuntukkan pembiayaan keperluan pribadi penerima.
Antara lain untuk membeli buku dan alat tulis sekolah, pakaian, sepatu, tas dan lainnya. Juga, untuk biaya transportasi siswa ke sekolah dan biaya kursus atau les tambahan.
“Makanya banyak siswa yang terbantu (dengan Kartu Calakan),” ucapnya.
Dhea Dwi Rahmawati (16), siswi SMPN 7 Ciamis mengaku sangat terbantu dengan beasiswa Kartu Calakan. Uang beasiswa yang diterima dia belikan keperluan sekolah seperti buku dan tas.
Sebagian dia gunakan untuk ongkos pergi ke sekolah dan menabung. “Saya senang dapat Kartu Calakan dari pemerintah,” ungkapnya.
Siswa SMPN 7 lainnya Ade Suryana (16) juga mengungkapkan hal serupa. Dana beasiswa dari Kartu Calakan ia gunakan untuk memenuhi kebutuhan sekolah. Pemberian kartu itu telah meringankan beban orang tuanya dalam membiayai sekolahnya.
“Saya sangat berterimakasih kepada pemerintah yang telah memberikan Kartu Calakan ini,” ucap warga Lingkungan Cibuntu RT 02/11 Kelurahan Kertasari Kabupaten Ciamis ini. (RED)
0 Response to "Cara Kerja Kartu Calakan: Tanggulangi Pelajar Ekonomi Miskin di Drop Out (D.O)"
Posting Komentar