Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0, Koperasi dan UMKM dituntut siap menghadapi kemajuan teknologi. Seiring dengan hal itu, Bidang Koperasi dan UMKM Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan (DKUMKMP) Kota Banjar, Jawa Barat, memperkenalkan sebuah aplikasi Klinik Simaskumambang (Sistem Masyarakat Koperasi UMKM MAju Mandiri dan Berkembang) kepada pelaku Koperasi dan UMKM Kota Banjar.
Selain para pelaku koperasi dan UMKM, acara FGD juga dihadiri mitra kerja dari sejumlah OPD, diantaranya Bappeda, Dinas Perizinan, DPMPDKBPol, Bank Indonesia, BJB, BNI, BRI, PT. Pos Indonesia, Dekopinda, dan lainnya.
“Aplikasi Klinik Simaskumambang ini masih dalam tahapan uji coba atau belum sempurna. Barangkali ada kekurangan, perlu disempurnakan. Makanya saya kenalkan di sini untuk minta masukan dan tentu mohon dukungannya,” kata Neneng,” kepada HR Online, usai kegiatan.
Dia menjelaskan, aplikasi yang dibuatnya itu sebagai bentuk digitalisasi layanan konsultasi KUMKM Kota Banjar menuju Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu, juga untuk memudahkan pembinaan dan pelayanan kepada KUMKM, sehingga tercipta optimalisasinya, yakni menjadi profesional, akuntabel dan berdaya saing.
Dalam aplikasi tersebut menyajikan berbagai informasi, diantaranya program kegiatan, legalitas usaha, standarisasi produk, akses pemasaran dan permodalan, ruang konsultasi, sarana promosi serta penjualan produk KUMKM.
“Pada prinsifnya, aplikasi ini akan sangat bermanfaat dan membantu kebutuhan informasi yang diperlukan pelaku usaha di Kota Banjar. Juga akan berguna bagi para stakeholder sesuai kebutuhan yang diperlukannya,” tandas Neneng.
Sementara itu, Kepala Cabang BNI Banjar, Ichlas Rusnanto, mengaku pihaknya sangat mendukung dengan adanya aplikasi Klinik Simaskumambang yang diinisiasi oleh Kabid. KUKM, Neneng Widya Hastuti.
“Sistem aplikasi ini bagus sekali untuk memberikan informasi yang dibutahkan UMKM dan Koperasi, seperti syarat izin usaha dan lainnya,” ujarnya.
Menurut Ichlas, aplikasi tersebut juga bisa menguntungkan pihak lembaganya dalam verifikasi data untuk keperluan pemberian bantuan permodalan perbankan. Jadi bisa dicek mana saja UKM yang sudah terbina dan terdaftar oleh dinas KUKMP.
Senada dikatakan perwakilan dari Bappeda Banjar, Tito, bahwa adanya aplikasi itu tentu dibuat untuk kepentingan yang positif. Dengan begitu dapat diketahui data UKM beserta produknya, sehingga ikut memudahkan perencanaan pembangunan.
“Sistem ini harapannya akan dapat membantu. Kaitan dengan dinas kami, bisa ikut memudahkan penyusunan perencanaan pembangunan,” kata Tito.
Pendapat serupa diungkapkan Ketua Geber, Bubung, bahwa peningkatan pelayanan terhadap koperasi dan UMKM memang sangat dibutuhkan, terlebih menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 maka sistem layanan digitalisasi terhadap koperasi dan UMKM harus ada.
“Termasuk penting juga kebijakan regulasi dikeluarkan Pemkot Banjar yang mendukung kemajuan koperasi dan UKM Kota Banjar. Berangus para rentenir, arahkan kehidupan warga untuk berkoperasi,” ujar Bubung.
Diketahui, dukungan terhadap aplikasi Simaskumambang pun datang dari Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, Wakil Walikota, Nana Suryana, Sekda, Ade Setiana, Ketua DPRD, Dadang Kalyubi, dan segenap kepala OPD lingkup Pemkot Banjar, sebagaimana terlihat dalam video yang diputar dalam acara FGD tersebut.
Artikel Terkait Lainnya :
Selain para pelaku koperasi dan UMKM, acara FGD juga dihadiri mitra kerja dari sejumlah OPD, diantaranya Bappeda, Dinas Perizinan, DPMPDKBPol, Bank Indonesia, BJB, BNI, BRI, PT. Pos Indonesia, Dekopinda, dan lainnya.
“Aplikasi Klinik Simaskumambang ini masih dalam tahapan uji coba atau belum sempurna. Barangkali ada kekurangan, perlu disempurnakan. Makanya saya kenalkan di sini untuk minta masukan dan tentu mohon dukungannya,” kata Neneng,” kepada HR Online, usai kegiatan.
Dia menjelaskan, aplikasi yang dibuatnya itu sebagai bentuk digitalisasi layanan konsultasi KUMKM Kota Banjar menuju Era Revolusi Industri 4.0. Selain itu, juga untuk memudahkan pembinaan dan pelayanan kepada KUMKM, sehingga tercipta optimalisasinya, yakni menjadi profesional, akuntabel dan berdaya saing.
Dalam aplikasi tersebut menyajikan berbagai informasi, diantaranya program kegiatan, legalitas usaha, standarisasi produk, akses pemasaran dan permodalan, ruang konsultasi, sarana promosi serta penjualan produk KUMKM.
“Pada prinsifnya, aplikasi ini akan sangat bermanfaat dan membantu kebutuhan informasi yang diperlukan pelaku usaha di Kota Banjar. Juga akan berguna bagi para stakeholder sesuai kebutuhan yang diperlukannya,” tandas Neneng.
Sementara itu, Kepala Cabang BNI Banjar, Ichlas Rusnanto, mengaku pihaknya sangat mendukung dengan adanya aplikasi Klinik Simaskumambang yang diinisiasi oleh Kabid. KUKM, Neneng Widya Hastuti.
“Sistem aplikasi ini bagus sekali untuk memberikan informasi yang dibutahkan UMKM dan Koperasi, seperti syarat izin usaha dan lainnya,” ujarnya.
Menurut Ichlas, aplikasi tersebut juga bisa menguntungkan pihak lembaganya dalam verifikasi data untuk keperluan pemberian bantuan permodalan perbankan. Jadi bisa dicek mana saja UKM yang sudah terbina dan terdaftar oleh dinas KUKMP.
Senada dikatakan perwakilan dari Bappeda Banjar, Tito, bahwa adanya aplikasi itu tentu dibuat untuk kepentingan yang positif. Dengan begitu dapat diketahui data UKM beserta produknya, sehingga ikut memudahkan perencanaan pembangunan.
“Sistem ini harapannya akan dapat membantu. Kaitan dengan dinas kami, bisa ikut memudahkan penyusunan perencanaan pembangunan,” kata Tito.
Pendapat serupa diungkapkan Ketua Geber, Bubung, bahwa peningkatan pelayanan terhadap koperasi dan UMKM memang sangat dibutuhkan, terlebih menghadapi Era Revolusi Industri 4.0 maka sistem layanan digitalisasi terhadap koperasi dan UMKM harus ada.
“Termasuk penting juga kebijakan regulasi dikeluarkan Pemkot Banjar yang mendukung kemajuan koperasi dan UKM Kota Banjar. Berangus para rentenir, arahkan kehidupan warga untuk berkoperasi,” ujar Bubung.
Diketahui, dukungan terhadap aplikasi Simaskumambang pun datang dari Walikota Banjar, Hj. Ade Uu Sukaesih, Wakil Walikota, Nana Suryana, Sekda, Ade Setiana, Ketua DPRD, Dadang Kalyubi, dan segenap kepala OPD lingkup Pemkot Banjar, sebagaimana terlihat dalam video yang diputar dalam acara FGD tersebut.
0 Response to "KUKM Banjar Hadirkan Aplikasi Simaskumambang Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0"
Posting Komentar