Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Tim Koalisi Indonesia Kerja Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden Joko Widodo-KH Ma’ruf Amin menargetkan 80 persen suara kemenangan di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Pilpres 2019.
Tim Koalisi Kerja Jokowi-Ma’ruf, Rahmad Hidayat memaparkan dua alasan kemenangan pasangan ini seusai Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD PDIP NTB yang dihadiri Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Pertama, rakyat sekarang sudah melek politik, sudah pintar, dan bisa membedakan mana pemimpin yang suka mengumbar janji dan yang tidak.
“Pak Jokowi itu pemimpin yang tidak suka berjanji. Saat bencana gempa Lombok, Pak Jokowi hadir di tengah-tengah masyarakat sampai menginap di tenda bersama rakyat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB itu di Mataram, Sabtu (6/10/2018).
Alasan kedua, kata anggota DPR RI Dapil NTB itu, semua tokoh di NTB yang didatanginya sepakat menyatakan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf, termasuk mantan gubernur NTB dua periode TGH Muhammad Zainul Majdi atau sering dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB). Bahkan, TGB sudah menyatakan dukungan penuhnya dengan organisasinya untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di NTB.
“Saat ini TGB sudah bersama kami berjuang untuk bersama-sama memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” ujar Rahmat Hidayat.
Pada Pilpres 2014, Povinsi NTB menjadi salah satu lumbung suara Capres Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU saat itu, perolehan suara sebesar 72,45 persen. Namun, dalam Pilpres kali ini, Tim Kerja Capres Jokowi-Ma’ruf akan maksimal berupaya membalikkan keadaan dengan memenangkan 80 persen suara pemilih di NTB untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Sementara itu, untuk pemilihan anggota legislatif, PDIP NTB menargetkan meraih suara terbanyak. “Kalau untuk pemilu anggota legislatif, paling tidak target kami, kalau tidak nomor 1, nomor 2 peraih kursi terbanyak di NTB,” katanya.
Artikel Terkait Lainnya :
Tim Koalisi Kerja Jokowi-Ma’ruf, Rahmad Hidayat memaparkan dua alasan kemenangan pasangan ini seusai Rapat Koordinasi Daerah (Rakorda) DPD PDIP NTB yang dihadiri Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto. Pertama, rakyat sekarang sudah melek politik, sudah pintar, dan bisa membedakan mana pemimpin yang suka mengumbar janji dan yang tidak.
“Pak Jokowi itu pemimpin yang tidak suka berjanji. Saat bencana gempa Lombok, Pak Jokowi hadir di tengah-tengah masyarakat sampai menginap di tenda bersama rakyat,” kata Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi NTB itu di Mataram, Sabtu (6/10/2018).
Alasan kedua, kata anggota DPR RI Dapil NTB itu, semua tokoh di NTB yang didatanginya sepakat menyatakan dukungannya untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf, termasuk mantan gubernur NTB dua periode TGH Muhammad Zainul Majdi atau sering dipanggil Tuan Guru Bajang (TGB). Bahkan, TGB sudah menyatakan dukungan penuhnya dengan organisasinya untuk memenangkan Jokowi-Ma’ruf di NTB.
“Saat ini TGB sudah bersama kami berjuang untuk bersama-sama memenangkan Jokowi-Ma’ruf,” ujar Rahmat Hidayat.
Pada Pilpres 2014, Povinsi NTB menjadi salah satu lumbung suara Capres Prabowo Subianto yang saat itu berpasangan dengan Hatta Rajasa. Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU saat itu, perolehan suara sebesar 72,45 persen. Namun, dalam Pilpres kali ini, Tim Kerja Capres Jokowi-Ma’ruf akan maksimal berupaya membalikkan keadaan dengan memenangkan 80 persen suara pemilih di NTB untuk pasangan Jokowi-Ma’ruf.
Sementara itu, untuk pemilihan anggota legislatif, PDIP NTB menargetkan meraih suara terbanyak. “Kalau untuk pemilu anggota legislatif, paling tidak target kami, kalau tidak nomor 1, nomor 2 peraih kursi terbanyak di NTB,” katanya.
0 Response to "Jokowi-Ma'ruf Amin Ditargetkan Raih 80 Persen Suara di NTB"
Posting Komentar