Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Warga Dusun Desawetan, Desa Ciakar, Kecamatan Cipaku, Kabupaten Ciamis, menolak mentah-mentah rencana pendirian tower atau Base Tranceiver Station (BTS) salah satu provider telekomunikasi di wilayah tersebut. Alasannya, warga khawatir keberadaan tower tersebut membawa pengaruh negatif bagi kesehatan.
Ade Tarya, warga Ciakar, Sabtu (19/05/2018) lalu, menuturkan, rencana pendirian menara seluler tersebut berdekatan dengan pemukiman penduduk. Warga yang ada di sekitar tidak mau terkena dampak atau radiasinya.
“Jika ada angin atau hujan beserta petir, itu jelas membahayakan masyarakat. Karena alasan itu, warga kompak menolak rencana pendirian tower tersebut,” katanya.
Heri, warga lainnya, ketika dimintai tanggapan, Sabtu (19/05/2018), meski pihak provider menawarkan kompensasi, warga tetap menolak tegas rencana pendirian tower tersebut. Menurut dia, semua warga sudah sepakat untuk menolak tawaran kompensasi dan pendirian tower.
“Warga sudah bulat, meski yang hadir separuhnya, yang tidak hadir pun sepakat menolaknya, sekalipun ada tawaran untuk sosialisasi kedua, warga menganggap hal itu tidak perlu, sebab kesepakatan warga tidak bisa digangu gugat,” katanya.
Di tempat terpisah, Eman, warga lainnya, ketika dimintai tanggapan, Sabtu (19/05/2018), mengaku sangat setuju dengan sikap warga yang menolak pendirian tower seluler tersebut. Menurut dia, selain berdampak terhadap kesehatan, keberadaan tower juga mengancam keselamatan jiwa dan merusak alat-alat elektronik.
Kepala Desa Ciakar, Sulaeman Nurdjamal, Senin (21/05/2018), menyayangkan adanya penolakan dari warga terkait rencana pendirian tower seluler di wilayah tersebut.
“Tapi apa boleh buat, sebab sudah menjadi keputusan mayoritas warga,” katanya.
Menurut Sulaeman, selain penolakan secara langsung pada saat acara sosialisasi, belakangan ini banyak juga ditemukan selebaran penolakan tentang rencana pendirian tower dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
“Dalam selebaran itu disebutkan, tower memiliki medan elektro magnet yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Jika terkena radiasi, tubuh akan mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal,” katanya. (RED)
ft, HR |
“Jika ada angin atau hujan beserta petir, itu jelas membahayakan masyarakat. Karena alasan itu, warga kompak menolak rencana pendirian tower tersebut,” katanya.
Heri, warga lainnya, ketika dimintai tanggapan, Sabtu (19/05/2018), meski pihak provider menawarkan kompensasi, warga tetap menolak tegas rencana pendirian tower tersebut. Menurut dia, semua warga sudah sepakat untuk menolak tawaran kompensasi dan pendirian tower.
“Warga sudah bulat, meski yang hadir separuhnya, yang tidak hadir pun sepakat menolaknya, sekalipun ada tawaran untuk sosialisasi kedua, warga menganggap hal itu tidak perlu, sebab kesepakatan warga tidak bisa digangu gugat,” katanya.
Di tempat terpisah, Eman, warga lainnya, ketika dimintai tanggapan, Sabtu (19/05/2018), mengaku sangat setuju dengan sikap warga yang menolak pendirian tower seluler tersebut. Menurut dia, selain berdampak terhadap kesehatan, keberadaan tower juga mengancam keselamatan jiwa dan merusak alat-alat elektronik.
Kepala Desa Ciakar, Sulaeman Nurdjamal, Senin (21/05/2018), menyayangkan adanya penolakan dari warga terkait rencana pendirian tower seluler di wilayah tersebut.
“Tapi apa boleh buat, sebab sudah menjadi keputusan mayoritas warga,” katanya.
Menurut Sulaeman, selain penolakan secara langsung pada saat acara sosialisasi, belakangan ini banyak juga ditemukan selebaran penolakan tentang rencana pendirian tower dan dampaknya bagi kesehatan masyarakat.
“Dalam selebaran itu disebutkan, tower memiliki medan elektro magnet yang dapat menurunkan kekebalan tubuh. Jika terkena radiasi, tubuh akan mengalami reaksi alergi seperti ruam dan gatal-gatal,” katanya. (RED)
0 Response to "Warga Ciakar, Menolak Pendirian BTS Telekomunikasi"
Posting Komentar