Ternyata Begini, Sebelum Menjadi Alim, Korban Tewas di Pangandaran Pernah Menjadi Brutal

Promo Spesial and Free Ongkir

Baca Juga

SIDAMULYANEWS - Korban dugaan pembunuhan asal Pamarican Ciamis yang ditemukan di kawasan Pantai Pangandaran beberapa waktu lalu ternyata diketahui akhir-akhir ini sebelum tewas rajin menekuni agama.
Aparat kepolisian bersama warga tengah melakukan penggalian setelah ditemukannya seorang mayat laki-laki tanpa identitas yang terkubur di pasir pantai atau tepatnya di Pantai Pamugaran, Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Jumat (01/06/2018) sekitar pukul 09.00 WIB.
Sosok Handika yang awalnya dikenal sebagai orang yang brutal dan kerap membuat masalah hingga perkelahian dengan orang berubah total dengan hijrah untuk mendalami agama dengan sering mengikuti pengajian maupun ikut ngaji kepada salah satu Kyai di Sukajadi, Pamarican, Ciamis.

Hal tersebut diungkapkan Mahfud, teman ngaji korban. Menurutnya, sebelum kejadian ditemukannya mayat Handika yang terpendam di pasir pantai, korban begitu rajin dalam ibadah, rajin mengaji ke salah satu ulama di Sukajadi.

“Sebelum kejadian, saya juga sempat bertanya-tanya kenapa pada malam Rabu kemarin dia tidak datang ke tempat kyai. Padahal, biasanya dia selalu paling awal datang. Dalam pikiran saya, mungkin dia lagi ada keperluan,” terang Mahfud di rumahnya..

Mahfud menambahkan, dalam pendalaman ilmu agama ke Kyai tersebut korban dan dirinya sama-sama tengah mengaji Kitab Safinah, kitab di bidang ilmu Fiqh. Dengan adanya berita dugaan pembunuhan tersebut, dirinya pun mengaku kaget dan seolah tak percaya musibah tersebut menimpa teman ngajinya.

Pada waktu usai mengaji, cerita Mahfud, Handika pernah bercerita bahwa suatu ketika pulang mengaji Handika melihat seekor anjing yang mati tertabrak kendaraan di jalan. Seketika itu Handika langsung menguburkan bangkai anjing itu tanpa berpikir panjang.

“Ya jelas saya kaget sekali. Apalagi jasad Handika ditemukan oleh anjing yang mencium bau busuk jasadnya yang terkubur di sekitar pantai. Mudah-mudahan keluarga diberikan ketabahan atas kejadian ini,” pungkasnya.

Berdasarkan informasi yang dihimpun HR Online, Handika sejak remaja ditingkan kedua orang tuanya akibat perceraian. Ibu kandungnya pergi ke Riau dan ayahnya pergi sampai saat ini ke Malaysia menjadi seorang TKI. Selain iu, Handika juga sempat menikah namun bercerai memiliki seorang anak laki-laki yang kini usianya masih 8 tahun.

Sebelumnya, jasad Handika ditemukan terkubur di dalam pasir Pantai Pamugaran, Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran sekitar pukul 09.00 WIB. Handikan ditemukan oleh seorang warga yang sedang lari pagi sembari membawa seekor anjing. Di lokasi, warga yang bernama Ade Warsa tersebut mencium bau busuk dan anjingnya pun langsung menggali pasir sumber bau busuk tersebut. Dan ternyata terdapat sesosok mayat laki-laki.
Artikel Terkait Lainnya :

Masukkan Email Anda Untuk Menjadi Pengunjung Premium Kami

Kontribusikan Moment Kalian Disini !!!

0 Response to "Ternyata Begini, Sebelum Menjadi Alim, Korban Tewas di Pangandaran Pernah Menjadi Brutal"

Posting Komentar