Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Korban dugaan pembunuhan di pesisir Pantai Pangandaran yang ditemukan beberapa waktu lalu diketahui bernama Handika. Sebelum ditemukan menjadi mayat, ternyata korban merupakan seorang penjual seblak yang kerap mangkal di pinggir jalan raya Sukajadi, Kecamatan Pamarican, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat.
Handika, dikenal sebagai sosok yang pendiam dan tidak banyak bicara soal kepribadiannya, termasuk masalah yang dihadapinya.
Baca juga : Geger, warga temukan mayat di wc pasar galuh, kawali
Baca juga : Tabrakan Beruntun 2 motor dan 3 mobil di Ciamis
Esa, salah satu teman korban, mengungkapkan, bahwa Handika selalu sibuk berjualan seblak di dekat rumahnya sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, untuk keperluan air bersih korban juga mengambil di rumahnya.
“Saya sudah kenal dengan dia sejak lama, sekitar akhir 2017 lalu. Perilakunya berubah total yang awalnya brutal jadi pendiam, bahkan ia mau berjualan seblak. Yang saya ketahui, sejak masuk bulan ramadhan ini, dia rajin ibadah, termasuk puasa,” terangnya kepada HR Online, Sabtu lalu.
Esa menambahkan, bahwa sejak masuk bulan puasa Handikan sudah tak terlihat berjualan seblak lagi, bahkan dirinya juga jarang melihatnya.
“Terakhir saya melihat status WhatsApp-nya itu pada 28 Mei 2018 kemarin, akan tetapi saya tidak komunikasi dengannya. Yang mengejutkan, dikabarkan dia ditemukan meninggal di kawasan Pantai Pangandaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, Handika ditemukan terkubur di dalam pasir Pantai Pamugaran, Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran sekitar pukul 09.00 WIB. Korban ditemukan oleh seorang warga yang tengah lari pagi sembari membawa seekor anjing.
berSaat di lokasi, warga tersebut mencium bau busuk dan anjingnya pun langsung menggali pasir sumber bau busuk tersebut. Setelah dibantu oleh warga yang bernama Ade Warsa, ternyata terdapat sesosok mayat laki-laki. (RED)
korban tewas bernama Handika, warga Pamarican |
Baca juga : Geger, warga temukan mayat di wc pasar galuh, kawali
Baca juga : Tabrakan Beruntun 2 motor dan 3 mobil di Ciamis
Esa, salah satu teman korban, mengungkapkan, bahwa Handika selalu sibuk berjualan seblak di dekat rumahnya sejak beberapa bulan terakhir. Bahkan, untuk keperluan air bersih korban juga mengambil di rumahnya.
“Saya sudah kenal dengan dia sejak lama, sekitar akhir 2017 lalu. Perilakunya berubah total yang awalnya brutal jadi pendiam, bahkan ia mau berjualan seblak. Yang saya ketahui, sejak masuk bulan ramadhan ini, dia rajin ibadah, termasuk puasa,” terangnya kepada HR Online, Sabtu lalu.
Esa menambahkan, bahwa sejak masuk bulan puasa Handikan sudah tak terlihat berjualan seblak lagi, bahkan dirinya juga jarang melihatnya.
“Terakhir saya melihat status WhatsApp-nya itu pada 28 Mei 2018 kemarin, akan tetapi saya tidak komunikasi dengannya. Yang mengejutkan, dikabarkan dia ditemukan meninggal di kawasan Pantai Pangandaran,” pungkasnya.
Sebelumnya, Handika ditemukan terkubur di dalam pasir Pantai Pamugaran, Dusun Padasuka, Desa Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran sekitar pukul 09.00 WIB. Korban ditemukan oleh seorang warga yang tengah lari pagi sembari membawa seekor anjing.
berSaat di lokasi, warga tersebut mencium bau busuk dan anjingnya pun langsung menggali pasir sumber bau busuk tersebut. Setelah dibantu oleh warga yang bernama Ade Warsa, ternyata terdapat sesosok mayat laki-laki. (RED)
0 Response to "Identitas Korban Tewas Pangandaran, Telah diketahui. Apa Tindakan Polisi Selanjutnya"
Posting Komentar