Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Umur bukanlah penghalang untuk terus berkarya, contohnya Atmorejo (91), Warga Sukanegara, RT 03 RW 01, Waringinsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat. Di umurnya yang sudah mencapai 91 tahun, ia masih terus berkarya membuat sejumlah kerajinan anyaman bambu.
Salah satu kerajinan anyaman bambu yang dibuat Atmorejo, diantaranya Songgo atau dalam Bahasa Jawa berarti tempat untuk bertelur ikan gurami. Ada juga Srumbu atau alat bantu memasak Nira untuk dijadikan gula kelapa. Selain itu, Atmorejo juga menganyam bambu untuk dijadikan kurungan ayam.
“Dulunya saya tukang kayu mas, semakin tua tentulah tenaga saya semakin berkurang, namun itu bukan alasan buat saya untuk bermalas-malasan,” ujar Atmorejo kepada Media Online saat ditemui di rumahnya, Senin (24/6/2019).
Atmorejo mengaku dirinya enggan jika harus mengemis, karena itu dia memilih untuk membuat berbagai kerajinan anyaman bambu yang bisa dijualnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Apalagi amit-amit kalau harus sampai meminta-minta, meski kata orang saya udah tidak produktif namun buktinya saya masih dapat terus berkarya, ini buktinya,” kata Atmorejo sambil memperlihatkan beberapa karya hasil anyamannya.
Hasil kerajinan anyaman bambu yang dibuat Atmorejo dijual dengan harga variatif. Misalnya, Songgo, alat untuk bertelur ikan gurami itu dijual dengan harga Rp. 7 ribu sampai Rp. 10 ribu. Sementara kurungan ayam, Atmorejo biasa membanderolnya dengan harga Rp. 25 ribu.
“Kalau Srumbu ini agak mahal dibanding yang lainnya, harganya 30 ribu rupiah, lumayanlah, Mas untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Atmorejo berharap dirinya bisa menjadi contoh nyata bagi para generasi muda supaya lebih produktif dan semangat dalam berkarya. “Jangan sampai kalah dengan Mbah-mbah seperti saya yang sudah tua ini,” pungkasnya.
Artikel Terkait Lainnya :
Atmorejo (91) Warga Sukanegara, RT 03 RW 01, Waringinsari, Langensari, Kota Banjar. |
“Dulunya saya tukang kayu mas, semakin tua tentulah tenaga saya semakin berkurang, namun itu bukan alasan buat saya untuk bermalas-malasan,” ujar Atmorejo kepada Media Online saat ditemui di rumahnya, Senin (24/6/2019).
Atmorejo mengaku dirinya enggan jika harus mengemis, karena itu dia memilih untuk membuat berbagai kerajinan anyaman bambu yang bisa dijualnya untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
“Apalagi amit-amit kalau harus sampai meminta-minta, meski kata orang saya udah tidak produktif namun buktinya saya masih dapat terus berkarya, ini buktinya,” kata Atmorejo sambil memperlihatkan beberapa karya hasil anyamannya.
Hasil kerajinan anyaman bambu yang dibuat Atmorejo dijual dengan harga variatif. Misalnya, Songgo, alat untuk bertelur ikan gurami itu dijual dengan harga Rp. 7 ribu sampai Rp. 10 ribu. Sementara kurungan ayam, Atmorejo biasa membanderolnya dengan harga Rp. 25 ribu.
“Kalau Srumbu ini agak mahal dibanding yang lainnya, harganya 30 ribu rupiah, lumayanlah, Mas untuk kebutuhan sehari-hari,” katanya.
Atmorejo berharap dirinya bisa menjadi contoh nyata bagi para generasi muda supaya lebih produktif dan semangat dalam berkarya. “Jangan sampai kalah dengan Mbah-mbah seperti saya yang sudah tua ini,” pungkasnya.
0 Response to "Usia Boleh Tua, Inilah Sosok Kakek 91 Tahun Pengrajin Anyaman Bambu Asal Langensari, Banjar"
Posting Komentar