Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Seorang warga Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran mengembangkan perkebunan tanaman jahe gajah. Frana Yudha, warga tersebut mengaku sudah mencoba menanam jahe dengan menghabiskan benih 1,5 kuintal. Pada usia 8 bulan ketika jahe dipanen, menghasilkan 4 Ton.
“Apalagi kalau ada bimbingan langsung dari pihak Dinas Pertanian, mungkin hasil panen tanaman jahe bisa lebih bagus lagi,” ujar Frana kepada Media Online, beberapa waktu lalu.
Frana tertarik dengan tanaman jahe, khususnya jahe gajah karena merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi cukup tinggi.
“Awalnya dari melihat potensi perkebunan jahe sebagai sektor pertumbuhan ekonomi warga Desa Pangkalan. Akhirnya dibantu salah seorang petani lokal, Pak Da’in, saya lakukan penelitan terkait cara penanaman jahe agar target panen sesuai dengan yang diharapkan,” kata Frana.
Menurutnya, pola penanaman dan pengolahan tanah yang dilakukan hingga perawatan tanaman Jahe tersebut menggunakan pola organik.
“Caranya kami mengurangi bahkan hampir menghilangkan penggunaan zat kimia yang tentunya tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia,” terang Frana.
Peluang ekonomi yang cukup tinggi dari tanaman jahe, diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para petani, tanpa harus meninggalkan tanaman padi sebagai sumber utama penghasilan mereka
“Kami melakukan garap lahan, pola tanam organik hingga pemeliharaan yang disiplin agar menghasilkan jahe gajah sebagai jahe konsumsi terbaik,” paparnya.
Lebih lanjut Frana mengatakan, ke depan ia akan menggunakan konsep tanam dengan off season atau pertanaman di luar musim.
“Konsep tanam off season ini dilakukan dengan tujuan mengurangi jumlah pesaing di pasar jahe, agar mendapatkan harga terbaik,” pungkasnya.
Artikel Terkait Lainnya :
Frana Yudha (baju hitam), warga Desa Pangkalan, Kecamatan Langkaplancar, Kabupaten Pangandaran memperlihatkan hasil tanaman jahe gajah yang ia panen. |
Frana tertarik dengan tanaman jahe, khususnya jahe gajah karena merupakan tanaman herbal yang memiliki banyak manfaat dan bernilai ekonomi cukup tinggi.
“Awalnya dari melihat potensi perkebunan jahe sebagai sektor pertumbuhan ekonomi warga Desa Pangkalan. Akhirnya dibantu salah seorang petani lokal, Pak Da’in, saya lakukan penelitan terkait cara penanaman jahe agar target panen sesuai dengan yang diharapkan,” kata Frana.
Menurutnya, pola penanaman dan pengolahan tanah yang dilakukan hingga perawatan tanaman Jahe tersebut menggunakan pola organik.
“Caranya kami mengurangi bahkan hampir menghilangkan penggunaan zat kimia yang tentunya tidak baik jika dikonsumsi oleh manusia,” terang Frana.
Peluang ekonomi yang cukup tinggi dari tanaman jahe, diharapkan dapat meningkatkan penghasilan para petani, tanpa harus meninggalkan tanaman padi sebagai sumber utama penghasilan mereka
“Kami melakukan garap lahan, pola tanam organik hingga pemeliharaan yang disiplin agar menghasilkan jahe gajah sebagai jahe konsumsi terbaik,” paparnya.
Lebih lanjut Frana mengatakan, ke depan ia akan menggunakan konsep tanam dengan off season atau pertanaman di luar musim.
“Konsep tanam off season ini dilakukan dengan tujuan mengurangi jumlah pesaing di pasar jahe, agar mendapatkan harga terbaik,” pungkasnya.
0 Response to "Terapkan Sistem Organik, Petani di Pangandaran Panen 4 Ton Tanam Jahe Gajah"
Posting Komentar