Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Secara akademis dan administrasi, aktivis demokrasi yang juga pengajar filsafat Rocky Gerung memang bukan profesor atau guru besar. Tapi para siswa, kolega sesama dosen, maupun para dosen senior di lingkungan Universitas Indonesia dari jenjang Strata Satu hingga doktoral (S-#) ada yang menyapanya, "Profesor".
"Semua tahu bahwa saya bukan profesor karena itu saya tak anggap panggilan itu sebagai hal serius. Cuma kemudian diseriusi oleh orang yang bodoh," kata Rocky saat Blak-blakan yang ditayangkan detikcom, Senin (23/4/2018) lalu.
Dia tak tahu kapan sapaan tersebut bermula. Hanya saja selama 15 tahun menjadi dosen tidak tetap atas permintaan UI, dirinya memang punya andil dalam mengembangkan ilmu filsafat di kampus tersebut. Andil tersebut misalnya dalam hal perumusan 7 sampai 9 mata kuliah baru dan sekaligus mengajarkannya di UI karena tidak ada yang mampu.
"Ketika saya sampaikan ini lalu dibilang sombong. Ini bukan sombong karena faktanya begitu," ujar lelaki kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu.
Rocky antara lain menyebut mata kuliah filsafat ekonomi, politik, hukum lingkungan, teknologi, dan teori keadilan yang pernah diajarkannya di UI. Bahkan, menurut dia, visi-misi program doktor (Strata3) UI itu pun dirinya yang tulis, termasuk menyiapkan susunan kurikulumnya.
Rocky mengungkapkan hal itu saat disinggung adanya sejumlah pihak yang menyebut dirinya bukan dosen di UI, apalagi bergelar profesor. "Saya memang bukan profesor dan tidak pernah mengaku-aku. Anggap saja profesor gadungan," kata lelaki yang masih gemar naik gunung ini diiringi tawa ringan.
Rocky mengaku dirinya pernah kuliah filsafat di UI sampai selesai, meski tak pernah ikut wisuda dan mendapatkan ijazah. Dia merasa tak membutuhkan semua formalitas semacam itu. "Sebelum filsafat, saya pernah kuliah di ekonomi, hukum, politik. Saya punya banyak jaket kuning," ujarnya.
Pada bagian lain, dia juga membenarkan bahwa selama 15 tahun menjadi dosen tidak tetap di UI, dirinya tak pernah mengambil honor. Alasannya, dia tak merasa miskin untuk menerima honor dari UI yang jumlahnya tak seberapa.
"Saya gak merasa miskin kok," ujarnya seraya mengaku dirinya kerap menerima undangan untuk berceramah atau memberikan pelatihan dari berbagai lembaga dengan honor yang memadai.
Artikel Terkait Lainnya :
"Semua tahu bahwa saya bukan profesor karena itu saya tak anggap panggilan itu sebagai hal serius. Cuma kemudian diseriusi oleh orang yang bodoh," kata Rocky saat Blak-blakan yang ditayangkan detikcom, Senin (23/4/2018) lalu.
Dia tak tahu kapan sapaan tersebut bermula. Hanya saja selama 15 tahun menjadi dosen tidak tetap atas permintaan UI, dirinya memang punya andil dalam mengembangkan ilmu filsafat di kampus tersebut. Andil tersebut misalnya dalam hal perumusan 7 sampai 9 mata kuliah baru dan sekaligus mengajarkannya di UI karena tidak ada yang mampu.
"Ketika saya sampaikan ini lalu dibilang sombong. Ini bukan sombong karena faktanya begitu," ujar lelaki kelahiran Manado, 20 Januari 1959 itu.
Rocky antara lain menyebut mata kuliah filsafat ekonomi, politik, hukum lingkungan, teknologi, dan teori keadilan yang pernah diajarkannya di UI. Bahkan, menurut dia, visi-misi program doktor (Strata3) UI itu pun dirinya yang tulis, termasuk menyiapkan susunan kurikulumnya.
Rocky mengungkapkan hal itu saat disinggung adanya sejumlah pihak yang menyebut dirinya bukan dosen di UI, apalagi bergelar profesor. "Saya memang bukan profesor dan tidak pernah mengaku-aku. Anggap saja profesor gadungan," kata lelaki yang masih gemar naik gunung ini diiringi tawa ringan.
Rocky mengaku dirinya pernah kuliah filsafat di UI sampai selesai, meski tak pernah ikut wisuda dan mendapatkan ijazah. Dia merasa tak membutuhkan semua formalitas semacam itu. "Sebelum filsafat, saya pernah kuliah di ekonomi, hukum, politik. Saya punya banyak jaket kuning," ujarnya.
Pada bagian lain, dia juga membenarkan bahwa selama 15 tahun menjadi dosen tidak tetap di UI, dirinya tak pernah mengambil honor. Alasannya, dia tak merasa miskin untuk menerima honor dari UI yang jumlahnya tak seberapa.
"Saya gak merasa miskin kok," ujarnya seraya mengaku dirinya kerap menerima undangan untuk berceramah atau memberikan pelatihan dari berbagai lembaga dengan honor yang memadai.
0 Response to "Biodata Lengkap Rocky Gerung (Pengamat Politik) + Pendidikan"
Posting Komentar