Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Tiga makam keluarga yang berlokasi di Desa Handapherang, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa Barat mendadak viral, lantaran saat dipindahkan kain kafan dan jasadnya masih utuh.
Selain kain kafan yang masih utuh saat prosesi penggalian tidak mengeluarkan bau busuk, melainkan mengeluarkan aroma wangi layaknya saat prosesi pemakaman beberapa tahun silam.
Salah satu keluarga ahli kubur Adang Suherlan mengatakan, ke tiga makam tersebut di antaranya Jalaludin, Sasmita dan Kaimita Nurkamila.
"Jalaludin meninggal 35 tahun silam, Sasmita meninggal 14 tahun silam dan Kaimita Nurkamila meninggal 8 tahun silam," kata Adang.
Adang menambahkan, pembongkaran dilakukan pada Selasa 18 September 2018. Pembongkaran makam dilakukan lantaran lahan tersebut akan dijadikan pembangunan perumahan.
"Ke tiga makam itu keluarga kami, Jalaludin Ayah kami, Sasmita Kake kami dan Kaimita Nurkamila keponakan kami," tambah Adang.
Adang menjelaskan, Jalaludin meninggal karena sakit tifus, Sasmita meninggal karena stroke dan Kaimita Nurkamila meninggal sejak lahir. "Selama masih hidup, Ayah dan Kakek saya dikenal baik dan ramah terhadap sesama juga rajin ibadah," jelas Adang.
Kejadian tersebut jadi tontonan warga sekitar dan banyak yang mengabadikan melalui foto handphone dan rekaman video.
Artikel Terkait Lainnya :
Selain kain kafan yang masih utuh saat prosesi penggalian tidak mengeluarkan bau busuk, melainkan mengeluarkan aroma wangi layaknya saat prosesi pemakaman beberapa tahun silam.
Salah satu keluarga ahli kubur Adang Suherlan mengatakan, ke tiga makam tersebut di antaranya Jalaludin, Sasmita dan Kaimita Nurkamila.
"Jalaludin meninggal 35 tahun silam, Sasmita meninggal 14 tahun silam dan Kaimita Nurkamila meninggal 8 tahun silam," kata Adang.
Adang menambahkan, pembongkaran dilakukan pada Selasa 18 September 2018. Pembongkaran makam dilakukan lantaran lahan tersebut akan dijadikan pembangunan perumahan.
"Ke tiga makam itu keluarga kami, Jalaludin Ayah kami, Sasmita Kake kami dan Kaimita Nurkamila keponakan kami," tambah Adang.
Adang menjelaskan, Jalaludin meninggal karena sakit tifus, Sasmita meninggal karena stroke dan Kaimita Nurkamila meninggal sejak lahir. "Selama masih hidup, Ayah dan Kakek saya dikenal baik dan ramah terhadap sesama juga rajin ibadah," jelas Adang.
Kejadian tersebut jadi tontonan warga sekitar dan banyak yang mengabadikan melalui foto handphone dan rekaman video.
0 Response to "Subhanallah! Ini Ungkapan Keluarga + Warga Terkait Pembongkaran Makam di Handapherang Ciamis"
Posting Komentar