Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Petani kelapa di Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, mengeluhkan turunnya harga jual kelapa sejak lima bulan terakhir ini. Dari harga sebelumnya Rp.2.000,- per butir, sekarang hanya Rp.600 saja.
Seperti yang diungkapkan Eli, seorang petani kelapa di Dusun Cibenda, RT.02/14, Desa Cibenda, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran, Senin (16/07/2018).
“Turunnya harga sudah terjadi sejak lima bulan lalu, bahkan lebih. Saat ini pun sudah diprediksi akan turun lagi, jadi jauh kemungkinan untuk naik,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, turunnya harga kelapa mengakibatkan harga kopra basah dan batok ikut turun. Harga kopra basah yang semula Rp.3.500,- per kilogram, kini jadi Rp.2.000,- sedangkan harga satu cerangka batok yang biasanya dijual Rp.12.000,- turun menjadi Rp.8.000. Bahkan, sabut dan air kelapa kini total tidak laku lagi.
Eli menduga, merosotnya harga kelapa diduga akibat banyaknya pasokan kelapa di bandar/pengepul yang besar dan berimbas terhadap pendapatan para petani kelapa.
“Dengan kondisi petani kelapa Pangandaran seperti ini, kami berharap kepada pemerintah untuk bisa terjun langsung ke petani, dan mencari jalan keluarnya sehingga harga kelapa bisa kembali normal.
Karena, kebutuhan pokok kami juga naik terus. Kalau seperti ini kan tidak seimbang,” kata Eli. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Salah seorang petani kelapa di Kabupaten Pangandaran. |
“Turunnya harga sudah terjadi sejak lima bulan lalu, bahkan lebih. Saat ini pun sudah diprediksi akan turun lagi, jadi jauh kemungkinan untuk naik,” ungkapnya.
Dia juga mengatakan, turunnya harga kelapa mengakibatkan harga kopra basah dan batok ikut turun. Harga kopra basah yang semula Rp.3.500,- per kilogram, kini jadi Rp.2.000,- sedangkan harga satu cerangka batok yang biasanya dijual Rp.12.000,- turun menjadi Rp.8.000. Bahkan, sabut dan air kelapa kini total tidak laku lagi.
Eli menduga, merosotnya harga kelapa diduga akibat banyaknya pasokan kelapa di bandar/pengepul yang besar dan berimbas terhadap pendapatan para petani kelapa.
“Dengan kondisi petani kelapa Pangandaran seperti ini, kami berharap kepada pemerintah untuk bisa terjun langsung ke petani, dan mencari jalan keluarnya sehingga harga kelapa bisa kembali normal.
Karena, kebutuhan pokok kami juga naik terus. Kalau seperti ini kan tidak seimbang,” kata Eli. (RED)
0 Response to "Turunnya Harga Jual Kelapa, Akibat Pasokan Bandar/Pengepul Yang Menjual dalam Jumlah Besar"
Posting Komentar