Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
JAKARTA - Sidamulyanews, Kasus kopi maut yang menewaskan Mirna Salihin benar-benar menyita perhatian publik. Banyak yang penasaran bagaimana akhir dari kasus ini. Apalagi, Jessica Kumala Wongso yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pembunuh Mirna terus membantah.
Mungkin karena gemas menyaksikan sikap Jessica Kumala Wongso yang tetap tenang dan selalu tersenyum di depan kamera, belakangan beredar surat terbuka untuk Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh Mirna Salihin tersebut.
Berikut surat terbuka untuk Jessica Kumala Wongso dikutip dari Rinanews.com
Jessica Kumala Wongso… Sungguh kasihan sebenarnya aku melihat dirimu…
Jauh–jauh dari Australia, balik ke Indonesia hanya untuk masuk bui. Nasib orang tak ada yang tahu, bukan?
Aku tak menuduhmu menaruh sianida, karena baik diriku atau si CCTV juga tak melihatnya. Tapi faktanya, Kau lah yang pesan kopi, lalu teman mu yang mati.
Aku pun tak menuduhmu meracuni Mirna, tapi Fakta CCTV kau pindahkan gelas sebanyak 2 kali, untuk apa?
Sekali lagi, Aku tak menuduhmu menyembunyikan sianida dalam celana tapi faktanya celanamu dibuang setelah kejadian dengan alasan karena sobek?
Hmm….
Aku jadi berpikir, mungkinkah celana mu itu sekelas celana goceng yang beli di emperan sehingga cepat sobek?
Rasanya tak mungkin seorang lulusan Aussie memiliki barang–barang yang kampungan, bukan?
Jessica Kumala Wongso
Aku memahami kau sangat kehilangan teman mu. Bahkan kau sampai–sampai harus terpaksa senyum dan terlihat tenang tapi aku heran mengapa kau menjadi banci tampil di media, padahal kau kehilangan temanmu?
Apa gunanya menerangkan di media bahwa kau tak bersalah?
Orang–orang yang mencintaimu tak butuh itu Jess, dan mereka yang membenci mu tak akan percaya!
Jess…
Kita hidup di abad 20. Ini bukan abad 19 yang Edi Tansil saja hilang tak bisa ditangkap!
Ini abad 20, yang segala sesuatu harus dipikir 2016 kali sebelum bertindak. Bila tidak akan fatal seperti hari–hari yang kini kau lalui
hanya karena segelas kopi, sanggup membawamu ke sisi paling kelam di dunia ini
Taukah kau Jess
Hidup itu seperti kopi. Kopi terlihat hitam, tapi ketika diminum nikmatnya terasa. Seperti halnya hidup
Mungkin hidupmu kini terasa begitu hina. Tapi percayalah akan ada hal yang manis dibalik semua ini
Tuhan bukan tidak adil Jess….
Tuhan mencintai umatNya dengan cara misterius yang kita tidak ketahui. Seperti halnya Ketika kau berada disisi paling kelam di dunia ini.
Seperti halnya Ketika kau merasakan hidup ini sangat tak adil. Seperti halnya Ketika kau berada di titik yang paling hina. Kau tak akan menyadari bagaimana cara Tuhan menuntunmu dari apa yang sedang kau alami
Sampai suatu ketika di masa yang akan datang, kau baru akan tersadar dan merasa bersyukur, pernah berada di titik yang paling hina itu!!
Menjadi hina hanya karena berada dibalik jeruji itu masih lebih baik daripada menjadi hina dihadapan Tuhan, Jess!
Ketika kau menjadi hina didepan Tuhan
Kemana lagi kau hendak minta pertolongan? Tapi ketika kau menjadi hina karena berada dibalik jeruji, kau masih bisa mengetuk rumah Tuhan dan meminta pertolonganNya
Saat ini hanya Tuhan satu – satunya yang bisa menolongmu, bukan pengacaramu!
Dan tak pernah ada kata terlambat untuk mengetuk rumah Tuhan, Jess!
Hanya saja memasuki rumah Tuhan butuh pakaian kejujuran dengan hati yang bersih untuk kemudian doa kita bisa diijabah
Kita tak bisa memasuki rumah Tuhan dengan kepalsuan, Jess!
Inilah hidupmu! Apapun yang terjadi, hadapilah! Kumpulkan sisa-sisa kekuatanmu untuk berdiri dan menata kembali masa depan mu.
Kau mungkin sudah kehilangan segala-galanya. Tapi kau masih punya masa depan, Jess.
Tersenyumlah kali ini Jessica Kumala Wongso, tapi… tanpa kepalsuan..
Dan Suatu saat mungkin aku juga ingin diajak kamu ngopi–ngopi, Jessica Kumala Wongso! ***RED
Artikel Terkait Lainnya :
Mungkin karena gemas menyaksikan sikap Jessica Kumala Wongso yang tetap tenang dan selalu tersenyum di depan kamera, belakangan beredar surat terbuka untuk Jessica Kumala Wongso, tersangka pembunuh Mirna Salihin tersebut.
Berikut surat terbuka untuk Jessica Kumala Wongso dikutip dari Rinanews.com
Jessica Kumala Wongso… Sungguh kasihan sebenarnya aku melihat dirimu…
Jauh–jauh dari Australia, balik ke Indonesia hanya untuk masuk bui. Nasib orang tak ada yang tahu, bukan?
Aku tak menuduhmu menaruh sianida, karena baik diriku atau si CCTV juga tak melihatnya. Tapi faktanya, Kau lah yang pesan kopi, lalu teman mu yang mati.
Aku pun tak menuduhmu meracuni Mirna, tapi Fakta CCTV kau pindahkan gelas sebanyak 2 kali, untuk apa?
Sekali lagi, Aku tak menuduhmu menyembunyikan sianida dalam celana tapi faktanya celanamu dibuang setelah kejadian dengan alasan karena sobek?
Hmm….
Aku jadi berpikir, mungkinkah celana mu itu sekelas celana goceng yang beli di emperan sehingga cepat sobek?
Rasanya tak mungkin seorang lulusan Aussie memiliki barang–barang yang kampungan, bukan?
Jessica Kumala Wongso
Aku memahami kau sangat kehilangan teman mu. Bahkan kau sampai–sampai harus terpaksa senyum dan terlihat tenang tapi aku heran mengapa kau menjadi banci tampil di media, padahal kau kehilangan temanmu?
Apa gunanya menerangkan di media bahwa kau tak bersalah?
Orang–orang yang mencintaimu tak butuh itu Jess, dan mereka yang membenci mu tak akan percaya!
Jess…
Kita hidup di abad 20. Ini bukan abad 19 yang Edi Tansil saja hilang tak bisa ditangkap!
Ini abad 20, yang segala sesuatu harus dipikir 2016 kali sebelum bertindak. Bila tidak akan fatal seperti hari–hari yang kini kau lalui
hanya karena segelas kopi, sanggup membawamu ke sisi paling kelam di dunia ini
Taukah kau Jess
Hidup itu seperti kopi. Kopi terlihat hitam, tapi ketika diminum nikmatnya terasa. Seperti halnya hidup
Mungkin hidupmu kini terasa begitu hina. Tapi percayalah akan ada hal yang manis dibalik semua ini
Tuhan bukan tidak adil Jess….
Tuhan mencintai umatNya dengan cara misterius yang kita tidak ketahui. Seperti halnya Ketika kau berada disisi paling kelam di dunia ini.
Seperti halnya Ketika kau merasakan hidup ini sangat tak adil. Seperti halnya Ketika kau berada di titik yang paling hina. Kau tak akan menyadari bagaimana cara Tuhan menuntunmu dari apa yang sedang kau alami
Sampai suatu ketika di masa yang akan datang, kau baru akan tersadar dan merasa bersyukur, pernah berada di titik yang paling hina itu!!
Menjadi hina hanya karena berada dibalik jeruji itu masih lebih baik daripada menjadi hina dihadapan Tuhan, Jess!
Ketika kau menjadi hina didepan Tuhan
Kemana lagi kau hendak minta pertolongan? Tapi ketika kau menjadi hina karena berada dibalik jeruji, kau masih bisa mengetuk rumah Tuhan dan meminta pertolonganNya
Saat ini hanya Tuhan satu – satunya yang bisa menolongmu, bukan pengacaramu!
Dan tak pernah ada kata terlambat untuk mengetuk rumah Tuhan, Jess!
Hanya saja memasuki rumah Tuhan butuh pakaian kejujuran dengan hati yang bersih untuk kemudian doa kita bisa diijabah
Kita tak bisa memasuki rumah Tuhan dengan kepalsuan, Jess!
Inilah hidupmu! Apapun yang terjadi, hadapilah! Kumpulkan sisa-sisa kekuatanmu untuk berdiri dan menata kembali masa depan mu.
Kau mungkin sudah kehilangan segala-galanya. Tapi kau masih punya masa depan, Jess.
Tersenyumlah kali ini Jessica Kumala Wongso, tapi… tanpa kepalsuan..
Dan Suatu saat mungkin aku juga ingin diajak kamu ngopi–ngopi, Jessica Kumala Wongso! ***RED
0 Response to "Pendapat Warga Yang Iba Terhadap Jessica"
Posting Komentar