Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Diduga akibat dari sisa pembakaran sampah, hutan seluas 5 hektar yang berlokasi di blok Torogan Dusun Karangmulya RT 05/RW 03 Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, dilaporkan terbakar, Senin (08/07/2019) malam. Akibat hutan di Pangandaran terbakar membuat warga sekitar panik.
Pasalnya, titik kebakaran yang melalap pepohonan kering yang berada di hutan tersebut berdekatan dengan permukiman penduduk. “Iya betul, warga yang rumahnya berdekatan dengan kawasan hutan panik dan mereka berhamburan ke luar rumah. Karena titik kebakaran jaraknya berdekatan dengan permukiman warga,” kata Maman Sukiman, warga setempat, saat dihubungi Media Online, tadi malam.
Maman menjelaskan titik awal kebakaran terjadi di kawasan hutan yang berada di blok Torogan. Kemudian kobaran api menjalar ke kawasan hutan di blok Legok yang mana berdekatan dengan permukiman penduduk.
“Karena khawatir kobaran api merembet ke permukiman penduduk, akhirnya warga secara bergotong royong berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya. Pemadaman api yang dilakukan warga dengan cara memukul kobaran api yang mengunakan sebatang kayu,” ujarnya.
Menurut Maman, di sekitar hutan yang terbakar tidak terdapat sumber air. Sehingga cara untuk memadamkan api hanya bisa dengan cara dipukul oleh kayu. Dia mengatakan, setelah kemarau melanda daerahnya, membuat sulit mendapatkan air.
“Kejadian kebakaran ini sudah kami sampaikan ke BPBD Pangandaran dan petugas kecamatan. Sudah ada respon dari BPBD dan petugasnya sudah mulai turun ke lapangan untuk membantu memadamkan api,” ujarnya.
Namun begitu, kata Maman, titik kebakaran berada di perbukitan yang sulit dilalui kendaraan. Pihak BPBD pun, tambah dia, tengah mencari cara agar alat pemadam mobil damkar bisa menjakau ke titik kebakaran.
“Kalau selang air dari mobil damkar sulit menjangkau ke titik kebakaran, paling bisa menggunakan hydran. Namun yang terpenting bagi kami petugas BPBD bisa melindungi dan menyelamatkan permukiman pendudukan dari kebakaran,” ujarnya.
Maman mengatakan penyebab hutan di Pangandaran terbakar diduga dari sisa pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga sekitar. Namun, belum diketahui siapa orang yang melakukan pembakaran sampah tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, saat dihubungi via telepon selularnya, tadi malam, membenarkan hutan di Pangandaran terbakar atau tepatnya di daerah Karangmulya Kecamatan Padaherang. Dia mengatakan pihaknya sudah mengirim petugas Tagana berikut mobil damkar ke lokasi kebakaran.
“Kalau malam hari memang agak sulit untuk menjangkau titik kebakaran yang berada di kawasan hutan. Selain sulit akses kendaraan untuk mobil damkar, juga medan jalannya menanjak dan harus dilalui dengan berjalan kaki. Namun, petugas kami terus berusaha agar kebakaran bisa secepatnya padam,” katanya.
Nana menambahkan pada sepanjang tahun 2019 kejadian hutan di Pangandaran terbakar baru kali ini terjadi. “Kami menghimbau kepada masyarakat di sekitar hutan agar tidak coba-coba melakukan pembakaran sampah di kawasan hutan. Apalagi sekarang musim kemarau yang dimana pepohonan kering dan mudah terbakar,” pungkasnya.
Hutan di Pangandaran terbakar atau tepatnya di blok Torogan Dusun Karangmulya RT 05/RW 03 Desa Karangmulya, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran, Jawa Barat, Senin (08/07/2019) malam. |
Maman menjelaskan titik awal kebakaran terjadi di kawasan hutan yang berada di blok Torogan. Kemudian kobaran api menjalar ke kawasan hutan di blok Legok yang mana berdekatan dengan permukiman penduduk.
“Karena khawatir kobaran api merembet ke permukiman penduduk, akhirnya warga secara bergotong royong berjibaku memadamkan api dengan alat seadanya. Pemadaman api yang dilakukan warga dengan cara memukul kobaran api yang mengunakan sebatang kayu,” ujarnya.
Menurut Maman, di sekitar hutan yang terbakar tidak terdapat sumber air. Sehingga cara untuk memadamkan api hanya bisa dengan cara dipukul oleh kayu. Dia mengatakan, setelah kemarau melanda daerahnya, membuat sulit mendapatkan air.
“Kejadian kebakaran ini sudah kami sampaikan ke BPBD Pangandaran dan petugas kecamatan. Sudah ada respon dari BPBD dan petugasnya sudah mulai turun ke lapangan untuk membantu memadamkan api,” ujarnya.
Namun begitu, kata Maman, titik kebakaran berada di perbukitan yang sulit dilalui kendaraan. Pihak BPBD pun, tambah dia, tengah mencari cara agar alat pemadam mobil damkar bisa menjakau ke titik kebakaran.
“Kalau selang air dari mobil damkar sulit menjangkau ke titik kebakaran, paling bisa menggunakan hydran. Namun yang terpenting bagi kami petugas BPBD bisa melindungi dan menyelamatkan permukiman pendudukan dari kebakaran,” ujarnya.
Maman mengatakan penyebab hutan di Pangandaran terbakar diduga dari sisa pembakaran sampah yang dilakukan oleh warga sekitar. Namun, belum diketahui siapa orang yang melakukan pembakaran sampah tersebut.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Pangandaran, Nana Ruhena, saat dihubungi via telepon selularnya, tadi malam, membenarkan hutan di Pangandaran terbakar atau tepatnya di daerah Karangmulya Kecamatan Padaherang. Dia mengatakan pihaknya sudah mengirim petugas Tagana berikut mobil damkar ke lokasi kebakaran.
“Kalau malam hari memang agak sulit untuk menjangkau titik kebakaran yang berada di kawasan hutan. Selain sulit akses kendaraan untuk mobil damkar, juga medan jalannya menanjak dan harus dilalui dengan berjalan kaki. Namun, petugas kami terus berusaha agar kebakaran bisa secepatnya padam,” katanya.
Nana menambahkan pada sepanjang tahun 2019 kejadian hutan di Pangandaran terbakar baru kali ini terjadi. “Kami menghimbau kepada masyarakat di sekitar hutan agar tidak coba-coba melakukan pembakaran sampah di kawasan hutan. Apalagi sekarang musim kemarau yang dimana pepohonan kering dan mudah terbakar,” pungkasnya.
0 Response to "Seluas 5 Hektar, Hutan di Pangandaran Blok Torogan Kebakaran, Ini Penyebabnya"
Posting Komentar