Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Rakerdis 1 tersebut digelar setelah Agus Ependi mendapatkan amanat menjadi Ketua LSM GMBI Distrik Kabupaten Pangandaran. Sementara itu, dalam kegiatan ini juga dihadiri Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, Ketua Umum GMBI, Dewan Pembina Khusus GMBI Hj Azizah Talita Dewi, Polri, TNI serta berbagai elemen masyarakat Pangandaran.
LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia atau GMBI Pangandaran menggelar
Rapat Kerja Distrik (Rakerdis) 1 di salah satu hotel yang berada di
kawasan objek wisata, Jum’at (05/07/2019).
Agus Ependi, mengatakan, pihaknya setelah mendapatkan kepercayaan untuk membawa GMBI ke depan bakal menjalankan program yang sudah direncanakan.
“Kita harap dalam kepengurusan saya kali ini bisa menjalankan amanat dari semua anggota dan pengurus, yakni mengoptimalkan program pemberdayaan lembaga yang berbasis masyarakat ,” jelasnya.
Dewan Pembina Khusus LSM GMBI Distrik Pangandaran, Hj Azizah Talita Dewi, mengatakan, dirinya berharap melalui kepengurusan baru ini bisa menjalankan kembali semangat sesungguhnya dari GMBI agar semakin tegak lurus dan besar.
“Alhamdulillah dalam proses pendewasaan LSM GMBI di Kabupaten Pangandaran kami telah melakukan langkah revitalisasi organisasi melalui penegakan hukum di internal lembaga. Selain itu, penegakan kedisiplinan lembaga dan serta revitalisasi struktur serta keanggotaan hingga ke tingkat KSM di 10 kecamatan yang ada,” jelasnya.
Sebagai pembina, lanjut Azizah, dirinya juga mengarahkan GMBI untuk menjadi sosial kontrol yang konstruktif untuk bersama-sama membangun Kabupaten yang kondusif aman damai.
Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata, mengatakan, dirinya mengapresiasi GMBI yang telah berkomitmen menjadi organisasi sosial kontrol yang konstruktif dalam rangka membangun Pangandaran lebih baik.
“Bagi saya, kritik maupun saran adalah energi yang dapat melengkapi roda pemerintahan saat ini. Yang paling penting juga adalah bagaimana komunikasi dan koordinasi itu tetap berjalan dengan baik agar tidak terjadi miskomunikasi,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum GMBI, Muhammad Fauzan, dirinya berharap melalui raker ini bisa mendewasakan anggota dalam hal spiritual, emosional, berpikir dan berperilaku. Melalui prinsip tersebut, ia yakin stigma GMBI yang ada di Pangandaran bisa berubah secara total, bukan lagi sebagai preman, tetapi keberadaannya justru bermanfaat bagi masyarakat.
“Kehadiran dan lahirnya GMBI itu untuk mengangkat masyarakat bawah supaya mencapai satu bentuk kesejahteraan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong. Jadi, justru menjadi keprihatinan kita ketika sudah tidak bisa lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
Rakerdis GMBI Pangandaran di salah satu hotel. |
Agus Ependi, mengatakan, pihaknya setelah mendapatkan kepercayaan untuk membawa GMBI ke depan bakal menjalankan program yang sudah direncanakan.
“Kita harap dalam kepengurusan saya kali ini bisa menjalankan amanat dari semua anggota dan pengurus, yakni mengoptimalkan program pemberdayaan lembaga yang berbasis masyarakat ,” jelasnya.
Dewan Pembina Khusus LSM GMBI Distrik Pangandaran, Hj Azizah Talita Dewi, mengatakan, dirinya berharap melalui kepengurusan baru ini bisa menjalankan kembali semangat sesungguhnya dari GMBI agar semakin tegak lurus dan besar.
“Alhamdulillah dalam proses pendewasaan LSM GMBI di Kabupaten Pangandaran kami telah melakukan langkah revitalisasi organisasi melalui penegakan hukum di internal lembaga. Selain itu, penegakan kedisiplinan lembaga dan serta revitalisasi struktur serta keanggotaan hingga ke tingkat KSM di 10 kecamatan yang ada,” jelasnya.
Sebagai pembina, lanjut Azizah, dirinya juga mengarahkan GMBI untuk menjadi sosial kontrol yang konstruktif untuk bersama-sama membangun Kabupaten yang kondusif aman damai.
Bupati Pangandaran, H Jeje Wiradinata, mengatakan, dirinya mengapresiasi GMBI yang telah berkomitmen menjadi organisasi sosial kontrol yang konstruktif dalam rangka membangun Pangandaran lebih baik.
“Bagi saya, kritik maupun saran adalah energi yang dapat melengkapi roda pemerintahan saat ini. Yang paling penting juga adalah bagaimana komunikasi dan koordinasi itu tetap berjalan dengan baik agar tidak terjadi miskomunikasi,” katanya.
Di tempat yang sama, Ketua Umum GMBI, Muhammad Fauzan, dirinya berharap melalui raker ini bisa mendewasakan anggota dalam hal spiritual, emosional, berpikir dan berperilaku. Melalui prinsip tersebut, ia yakin stigma GMBI yang ada di Pangandaran bisa berubah secara total, bukan lagi sebagai preman, tetapi keberadaannya justru bermanfaat bagi masyarakat.
“Kehadiran dan lahirnya GMBI itu untuk mengangkat masyarakat bawah supaya mencapai satu bentuk kesejahteraan atas dasar kekeluargaan dan gotong royong. Jadi, justru menjadi keprihatinan kita ketika sudah tidak bisa lagi menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat,” pungkasnya.
0 Response to "Rakerdis LSM GMBI Pangandaran; Jadikan GMBI Sebagai Organisasi Sosial Kontrol Konstruktif"
Posting Komentar