Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Tiga siswa MAN1 Pangandaran mendapatkan penghargaan Silver Award di ajang International Youth Development Summit yang digelar di Malayasia pada 22 sampai 27 Juni 2019 lalu. Tim Robotic MAN 1 Pangandaran ini membuat robot jemuran otomatis dan sebelumnya menjadi juara 3 tingkat Nasional.
Guru Pendamping Tim Robotic MAN 1, Arif Awaludin, mengatakan, siswanya tersebut setelah melewati tahapan seleksi, ketiga muridnya itu akhirnya lolos ke ajang International yang digelar di Malayasia pada bulan Juni 20019 kemarin.
Ia mengungkapkan, tema yang diusung dari lomba di Malaysia adalah STEM atau Science Technologi Engineering dan Mathematics. Dari keempat aspek ini, kata ia, merupakan pasangan yang serasi antara masalah yang terjadi di dunia nyata dan juga pembelajaran berbasis masalah.
“Pendekatan ini mampu menciptakan sebuah sistem pembelajaran secara kohesif dan pembelajaran aktif. Pasalnya, keempat aspek dibutuhkan secara bersamaan untuk menyelesaikan masalah. Solusi yang diberikan menunjukkan bahwa peserta didik mampu untuk menyatukan konsep abstrak dari setiap aspek,” jelasnya.
Adapun peserta lomba tersebut, kata Arif, di antaranya Indonesia, Jepang, Thailand dan Tuan rumah, Malaysia. Sementara untuk robot yang ditampilkan di Malaysia adalah jenis robot jemuran otomatis yang bisa mendeteksi cuaca.
“Jemuran ini dirancang mampu menutup sendiri apabila cuaca hujan, atau sudah sore hari. Jadi, dengan menggunakan robot ini kita tidak lagi khawatir jemuran terkena hujan,” paparnya.
Sedangkan para siswa pembuat robot tersebut adalah Deni Rizkiana Kelas X,
Kurniawan Kelas XI, dan Wilqi Nurjamal Kelas XI.
“Dengan keberhasilan anak-anak tersebut saya selaku guru pembimbing berharapkan pemerintah memberikan perhatian. Ya paling tidak dibantu ketika ada kegiatan-kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
Artikel Terkait Lainnya :
Siswa asal MAN 1 Pangandaran saat mendapatkan penghargaan di Malaysia. |
Ia mengungkapkan, tema yang diusung dari lomba di Malaysia adalah STEM atau Science Technologi Engineering dan Mathematics. Dari keempat aspek ini, kata ia, merupakan pasangan yang serasi antara masalah yang terjadi di dunia nyata dan juga pembelajaran berbasis masalah.
“Pendekatan ini mampu menciptakan sebuah sistem pembelajaran secara kohesif dan pembelajaran aktif. Pasalnya, keempat aspek dibutuhkan secara bersamaan untuk menyelesaikan masalah. Solusi yang diberikan menunjukkan bahwa peserta didik mampu untuk menyatukan konsep abstrak dari setiap aspek,” jelasnya.
Adapun peserta lomba tersebut, kata Arif, di antaranya Indonesia, Jepang, Thailand dan Tuan rumah, Malaysia. Sementara untuk robot yang ditampilkan di Malaysia adalah jenis robot jemuran otomatis yang bisa mendeteksi cuaca.
“Jemuran ini dirancang mampu menutup sendiri apabila cuaca hujan, atau sudah sore hari. Jadi, dengan menggunakan robot ini kita tidak lagi khawatir jemuran terkena hujan,” paparnya.
Sedangkan para siswa pembuat robot tersebut adalah Deni Rizkiana Kelas X,
Kurniawan Kelas XI, dan Wilqi Nurjamal Kelas XI.
“Dengan keberhasilan anak-anak tersebut saya selaku guru pembimbing berharapkan pemerintah memberikan perhatian. Ya paling tidak dibantu ketika ada kegiatan-kegiatan seperti ini,” pungkasnya.
0 Response to "3rd International Youth Development Summit 2019, Siswa MAN 1 Pangandaran"
Posting Komentar