Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) mencapai 1.649 jiwa. Semua korban jiwa tersebut sudah dimakamkan secara masal di sejumlah pengungsian.
“Alhamdulillah semua korban jiwa semua sudah dimakamkan secara masal dan didoakan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Sebanyak 1.649 jiwa tersebut dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Sulteng. Sebanyak 628 jenazah dimakamkan di Paboya, 35 jenazah di TPU Pantoloan, 10 jenazah di TPU Balaroa, 10 jenazah di TPU Petojo, 8 jenazah TPU Biromaru, dan satu jenazah di Pasangkayu.
Sutopo juga mengungkapkan masih ada korban-korban yang tertimbun lumpur likuifaksi belum dievakuasi. Evakuasi terhambat medan yang masih basah sehingga belum bisa dimasuki alat berat. Tim SAR Gabungan harus melakukan evakuasi secara manual.
“Korban yang tertimpa likuifaksi itu sulit karena sudah tertimbun. Tanah di sana itu masih basah. Di sana juga rumah-rumah itu sudah tertimbun lumpur. Namun, proses evakuasi masih terus dilakukan,” ungkap Sutopo.
Data BNPB hingga pukul 11.00 WIB, Sabtu (6/10/2018), jumlah pengungsi mencapai 62.359 orang yang tersebar di 147 titik pengungsian. Sementara korban luka sebanyak 2549 orang dan warga hilang 265 orang.
Artikel Terkait Lainnya :
“Alhamdulillah semua korban jiwa semua sudah dimakamkan secara masal dan didoakan,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho saat jumpa pers di kantor BNPB, Jakarta, Sabtu (6/10/2018).
Sebanyak 1.649 jiwa tersebut dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) di Sulteng. Sebanyak 628 jenazah dimakamkan di Paboya, 35 jenazah di TPU Pantoloan, 10 jenazah di TPU Balaroa, 10 jenazah di TPU Petojo, 8 jenazah TPU Biromaru, dan satu jenazah di Pasangkayu.
Sutopo juga mengungkapkan masih ada korban-korban yang tertimbun lumpur likuifaksi belum dievakuasi. Evakuasi terhambat medan yang masih basah sehingga belum bisa dimasuki alat berat. Tim SAR Gabungan harus melakukan evakuasi secara manual.
“Korban yang tertimpa likuifaksi itu sulit karena sudah tertimbun. Tanah di sana itu masih basah. Di sana juga rumah-rumah itu sudah tertimbun lumpur. Namun, proses evakuasi masih terus dilakukan,” ungkap Sutopo.
Data BNPB hingga pukul 11.00 WIB, Sabtu (6/10/2018), jumlah pengungsi mencapai 62.359 orang yang tersebar di 147 titik pengungsian. Sementara korban luka sebanyak 2549 orang dan warga hilang 265 orang.
0 Response to "Total Korban Gempa dan Tsunami Sulteng Sudah Dimakamkan Mencapai 1.649 Jenazah"
Posting Komentar