Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran siap menghadapi risiko bencana alam yang terjadi saat musim hujan tiba.
”Kita sudah pasang early warning system (sistem peringatan dini) di daerah yang rawan longsor seperti di Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih yang memang paling rawan terjadi bencana longsor,” ungkap Kepala DPKPB Kabupaten Pangandaran kepada Media Online, Minggu (30/9).
Menurutnya, total early warning system yang terpasang sebanyak lima buah, namun hanya dipasang di Desa Kalijati.
“Karena disana pernah terjadi longsor yang cukup parah dan setiap satu bulan sekali dilakukan pemantauan,” jelasnya.
Lanjut dia, alat tersebut bisa mendeteksi pergeseran tanah dengan cepat, sehingga berbagai persiapan bisa dilakukan.
“Jika ada pergeseran hingga tujuh milimeter, maka alat itu bisa kana memberikan peringatan dini,” katanya.
Selain daerah longsor, pihaknya juga sudah memasang early warning system di daerah Sukanagara Padaherang, yang dikenal rawan banjir.
”Kalau ketinggian air sudah dua meter akan memberikan peringatan, tapi juga bisa disetting sesuai keadaan,” terangnya.
Sementara untuk tenaga relawan dan siaga bencana juga sudah tersebar di 17 desa dan diharapkan bisa membantu desa tetangga yang tertimpa bencana.
”Di tiap RT/RW juga sudah pasti berkoordinasi, jika terjadi bencana alam,” ujarnya.
Untung early warning system Tsunami, menurut dia saat ini hanya ada dua yang masih aktif.
”Letaknya di Bojongsalawe dan Pangandaran, sementara yang 12 lagi tidak lagi berfungsi,” terangnya.
Setiap tanggal 26, system tersebut akan otomatis berbunyi.
”Itu percobaan, menyala setiap tanggal itu saja, ini harus jadi perhatian dari masyarakat,” bebernya.
Artikel Terkait Lainnya :
SIAGA .Simulasi penanganan korban bencana longsor di Desa Kalijati Kecamatan Sidamulih beberapa waktu lalu, daerah Kalijati punya catatan bencana longsor yang cukup parah. |
Menurutnya, total early warning system yang terpasang sebanyak lima buah, namun hanya dipasang di Desa Kalijati.
“Karena disana pernah terjadi longsor yang cukup parah dan setiap satu bulan sekali dilakukan pemantauan,” jelasnya.
Lanjut dia, alat tersebut bisa mendeteksi pergeseran tanah dengan cepat, sehingga berbagai persiapan bisa dilakukan.
“Jika ada pergeseran hingga tujuh milimeter, maka alat itu bisa kana memberikan peringatan dini,” katanya.
Selain daerah longsor, pihaknya juga sudah memasang early warning system di daerah Sukanagara Padaherang, yang dikenal rawan banjir.
”Kalau ketinggian air sudah dua meter akan memberikan peringatan, tapi juga bisa disetting sesuai keadaan,” terangnya.
Sementara untuk tenaga relawan dan siaga bencana juga sudah tersebar di 17 desa dan diharapkan bisa membantu desa tetangga yang tertimpa bencana.
”Di tiap RT/RW juga sudah pasti berkoordinasi, jika terjadi bencana alam,” ujarnya.
Untung early warning system Tsunami, menurut dia saat ini hanya ada dua yang masih aktif.
”Letaknya di Bojongsalawe dan Pangandaran, sementara yang 12 lagi tidak lagi berfungsi,” terangnya.
Setiap tanggal 26, system tersebut akan otomatis berbunyi.
”Itu percobaan, menyala setiap tanggal itu saja, ini harus jadi perhatian dari masyarakat,” bebernya.
0 Response to "Siap dan Siaga Hadapi Bencana, DPKPB Kab Pangandaran Adakan Kegiatan Simulasi Penanggulangan Bencana Alam"
Posting Komentar