Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDMAULYANEWS - Pasca pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) tahun 2018, puluhan atlet dari 11 cabang olahraga (cabor) Porda Jawa Barat di Bogor akhirnya bisa bertanding.
Sebelumnya panitia, baik Koni maupun Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) waswas. Pasalnya anggaran untuk kebutuhan atlet dalam mengikuti pertandingan dianggarkan oleh Pemkot di APBD Perubahan tahun ini sebesar Rp 400 juta.
”Perubahan sudah disahkan. Atlet sudah dipastikan bakal berangkat ke Bogor tanggal 5 Oktober. Jumlah atlet sebanyak 75 dan kalau ditambah panitia dan pelatih lebih dari Rp 100 orang,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Banjar Nana Suryana Minggu (30/9).
Kontingen Kota Banjar akan berada di Bogor selama 10 hari. Tim akan pulang kembali ke Kota Banjar tanggal 16 Oktober 2018.
Dana Rp 400 juta disiapkan Pemkot Banjar, kata Nana, sudah termasuk transportasi dan biaya keperluan atlet di Bogor.
”Kemarin sempat khawatir karena jika pengesahan APBD Perubahan gagal atau diundur melebihi tanggal 5 Oktober sudah dipastikan Pemkot Banjar tidak bisa mengikuti Porda. Padahal untuk cabang gulat catur dan balap sepeda downhill kami menargetkan emas. Itu unggulan,” katanya.
Sekretaris KONI Kota Banjar Soedrajat Argadiredja memastikan kondisi atlet harus terpenuhi kebutuhan bertanding maupun biasa hidup selama di Bogor.
Namun demikian, anggaran Porda belum ada jaminan cair sebelum keberangkatan ke Bogor. Di sisi lain, pihaknya enggan dilimpahkan kewenangan untuk menangani dana talang jika operasional atlet tersebut tersendat.
“Iya betul sudah disahkan cuman tetap saja dalam waktu seminggu dana belum tentu bisa cair. Sementara waktu keberangkatan sudah dekat,” katanya.
Pandangannya, posisi KONI dalam hal ini lemah. Karena, tidak diberi kewenangan mengurus dan mengelola anggaran bagi atlet dan menganggap Pemerintah Kota tidak memberdayakan KONI. Bahkan untuk kantor saja KONI Kota Banjar tidak punya.
“Yang jelas dana tidak lewat KONI. KONI tidak diberdayakan hanya formalitas. Kami juga tidak sanggup untuk mengurusi dana talang,” ujarnya.
Perhitungannya, anggaran Rp 400 juta untuk Porda itu minim jika untuk diperuntukkan 11 cabor.
“Masa uang saku satu atlet seharinya cuman Rp100 ribu. Kabupatan dan kota yang lain itu bahkan sudah punya anggaran untuk bonus atletnya jika juara. Banjar, saya kira buat operasional saja kempang kempis,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Banjar ini.
Banjar Baru Miliki 56 Bank Sampah,RSUD Berharap kepada Program e-Klaim,Satgas 323 Kostrad Kembali,Eksekutif-Legislatif Diminta Introspeksi,Tak Diberi Kewenangan KONI Merasa Dianaktirikan,
Artikel Terkait Lainnya :
Sebelumnya panitia, baik Koni maupun Dinas Pemuda dan Olah Raga (Dispora) waswas. Pasalnya anggaran untuk kebutuhan atlet dalam mengikuti pertandingan dianggarkan oleh Pemkot di APBD Perubahan tahun ini sebesar Rp 400 juta.
”Perubahan sudah disahkan. Atlet sudah dipastikan bakal berangkat ke Bogor tanggal 5 Oktober. Jumlah atlet sebanyak 75 dan kalau ditambah panitia dan pelatih lebih dari Rp 100 orang,” ujar Kepala Dinas Pemuda dan Olah Raga Kota Banjar Nana Suryana Minggu (30/9).
Kontingen Kota Banjar akan berada di Bogor selama 10 hari. Tim akan pulang kembali ke Kota Banjar tanggal 16 Oktober 2018.
Dana Rp 400 juta disiapkan Pemkot Banjar, kata Nana, sudah termasuk transportasi dan biaya keperluan atlet di Bogor.
”Kemarin sempat khawatir karena jika pengesahan APBD Perubahan gagal atau diundur melebihi tanggal 5 Oktober sudah dipastikan Pemkot Banjar tidak bisa mengikuti Porda. Padahal untuk cabang gulat catur dan balap sepeda downhill kami menargetkan emas. Itu unggulan,” katanya.
Sekretaris KONI Kota Banjar Soedrajat Argadiredja memastikan kondisi atlet harus terpenuhi kebutuhan bertanding maupun biasa hidup selama di Bogor.
Namun demikian, anggaran Porda belum ada jaminan cair sebelum keberangkatan ke Bogor. Di sisi lain, pihaknya enggan dilimpahkan kewenangan untuk menangani dana talang jika operasional atlet tersebut tersendat.
“Iya betul sudah disahkan cuman tetap saja dalam waktu seminggu dana belum tentu bisa cair. Sementara waktu keberangkatan sudah dekat,” katanya.
Pandangannya, posisi KONI dalam hal ini lemah. Karena, tidak diberi kewenangan mengurus dan mengelola anggaran bagi atlet dan menganggap Pemerintah Kota tidak memberdayakan KONI. Bahkan untuk kantor saja KONI Kota Banjar tidak punya.
“Yang jelas dana tidak lewat KONI. KONI tidak diberdayakan hanya formalitas. Kami juga tidak sanggup untuk mengurusi dana talang,” ujarnya.
Perhitungannya, anggaran Rp 400 juta untuk Porda itu minim jika untuk diperuntukkan 11 cabor.
“Masa uang saku satu atlet seharinya cuman Rp100 ribu. Kabupatan dan kota yang lain itu bahkan sudah punya anggaran untuk bonus atletnya jika juara. Banjar, saya kira buat operasional saja kempang kempis,” tegas pria yang juga menjabat sebagai Ketua Ikatan Motor Indonesia (IMI) Kota Banjar ini.
Banjar Baru Miliki 56 Bank Sampah,RSUD Berharap kepada Program e-Klaim,Satgas 323 Kostrad Kembali,Eksekutif-Legislatif Diminta Introspeksi,Tak Diberi Kewenangan KONI Merasa Dianaktirikan,
0 Response to "Pemkot Banjar Mengesahkan APBD Senilai Rp 400 Juta Untuk Atlit Porda Jabar"
Posting Komentar