Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Richard Achmad Supriyanto, mantan ketua umum kelompok pendukung klub sepakbola Persija, The Jakmania, mengatakan pembangunan stadion baru bagi tim kebanggaan masyarakat Ibu Kota itu harus terus ditagih ke Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, khususnya terhadap gubernur.
"Saya pikir harus terus ditagih, khususnya kepada Anies-Sandi atas janji mereka terkait pembangunan stadion," kata Richard dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018.
Persija sendiri tidak memiliki stadion untuk menggelar pentandingan kandang di wilayah Jakarta usai pada 2013 Stadion Lebak Bulus dirobohkan untuk pembangunan depo kereta MRT.
Akibat ketiadaan stadion, Macan Kemayoran –julukan Persija– harus mengungsi beberapa kali ke luar kota guna menghelat pertandingan kandangnya, meski beberapa kali bermain di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Pemprov DKI pada beberapa era kepemimpinan juga menjanjikan pembangunan stadion baru sebagai kandang Persija. Terakhir adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat berkampanye Pilkada 2017.
Mereka berjanji merealisasikan pembangunan stadion baru bagi Persija yakni Jakarta International Stadium yang direncanakan dibangun di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun hingga kini belum terlihat pembangunan meski Sandiaga pernah berjanji bakal memulai pembangunan pada Oktober 2018.
"Pemimpin itu yang dipercaya adalah ucapanya dalam janji kampanye. Anies-Sandi berjanji dalam pilkada tahun lalu sampai hari ini belum kelihatan tanda-tanda akan di bangun stadion," kata Richard.
Padahal, menurut Richard, secara besaran anggaran APBD, DKI Jakarta seharusnya tidak sulit untuk membangun stadion baru buat Persija.
"Dengan tidak adanya stadion, kalau menilik Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional, Pemda DKI telah melanggar peraturan karena menghilangkan Stadion Menteng dan Lebak Bulus dan hingga kini belum ada penggantinya," tutur dia.
Penagihan janji pembangunan stadion sendiri, kata Richard, jangan hanya dilakukan oleh klub dan pendukungnya, namun oleh seluruh warga Jakarta.
"Seharusnya oleh seluruh warga, karena saat ini masyarakat dirugikan akibat tempat berinteraksinya digusur. Bahkan juga perlu desakan DPRD karena mereka adalah bagian dari masyarakat," kata dia menambahkan.
Pembangunan Jakarta International Stadium yang sudah dijanjikan berkali-kali ini sendiri, terakhir kali disampaikan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akhirnya memegang tampuk kepemimpinan di Ibu Kota mengalahkan pasangan incumbent Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pemprov DKI menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun stadion internasional tersebut di Taman BMW, Jakarta Utara. Lalu baru-baru ini, Jakpro meminta suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,5 triliun dalam APBD DKI 2019.
Artikel Terkait Lainnya :
"Saya pikir harus terus ditagih, khususnya kepada Anies-Sandi atas janji mereka terkait pembangunan stadion," kata Richard dalam pesan singkatnya di Jakarta, Kamis 11 Oktober 2018.
Persija sendiri tidak memiliki stadion untuk menggelar pentandingan kandang di wilayah Jakarta usai pada 2013 Stadion Lebak Bulus dirobohkan untuk pembangunan depo kereta MRT.
Akibat ketiadaan stadion, Macan Kemayoran –julukan Persija– harus mengungsi beberapa kali ke luar kota guna menghelat pertandingan kandangnya, meski beberapa kali bermain di Stadion Gelora Bung Karno Senayan Jakarta.
Pemprov DKI pada beberapa era kepemimpinan juga menjanjikan pembangunan stadion baru sebagai kandang Persija. Terakhir adalah Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat berkampanye Pilkada 2017.
Mereka berjanji merealisasikan pembangunan stadion baru bagi Persija yakni Jakarta International Stadium yang direncanakan dibangun di Tanjung Priok, Jakarta Utara.
Namun hingga kini belum terlihat pembangunan meski Sandiaga pernah berjanji bakal memulai pembangunan pada Oktober 2018.
"Pemimpin itu yang dipercaya adalah ucapanya dalam janji kampanye. Anies-Sandi berjanji dalam pilkada tahun lalu sampai hari ini belum kelihatan tanda-tanda akan di bangun stadion," kata Richard.
Padahal, menurut Richard, secara besaran anggaran APBD, DKI Jakarta seharusnya tidak sulit untuk membangun stadion baru buat Persija.
"Dengan tidak adanya stadion, kalau menilik Undang-Undang Sistem Keolahragaan Nasional, Pemda DKI telah melanggar peraturan karena menghilangkan Stadion Menteng dan Lebak Bulus dan hingga kini belum ada penggantinya," tutur dia.
Penagihan janji pembangunan stadion sendiri, kata Richard, jangan hanya dilakukan oleh klub dan pendukungnya, namun oleh seluruh warga Jakarta.
"Seharusnya oleh seluruh warga, karena saat ini masyarakat dirugikan akibat tempat berinteraksinya digusur. Bahkan juga perlu desakan DPRD karena mereka adalah bagian dari masyarakat," kata dia menambahkan.
Pembangunan Jakarta International Stadium yang sudah dijanjikan berkali-kali ini sendiri, terakhir kali disampaikan pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno dalam kampanye Pilkada DKI Jakarta 2017 yang akhirnya memegang tampuk kepemimpinan di Ibu Kota mengalahkan pasangan incumbent Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat.
Pemprov DKI menunjuk PT Jakarta Propertindo (Jakpro) untuk membangun stadion internasional tersebut di Taman BMW, Jakarta Utara. Lalu baru-baru ini, Jakpro meminta suntikan dana berupa penyertaan modal daerah (PMD) sebesar Rp1,5 triliun dalam APBD DKI 2019.
0 Response to "Pembangunan Stadion Baru Persija Terus Ditagih Jakmania"
Posting Komentar