Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Komite Percepatan Penyediaan Infrastruktur Prioritas (KPPIP) menargetkan 10 Proyek Strategis Nasional (PSN) bisa selesai pada akhir 2018.
Apabila semua berjalan sesuai target, maka secara kumulatif terdapat 40 PSN yang akan selesai dalam kurun waktu 2016 hingga 2018. Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan, KPPIP menargetkan 66 PSN akan selesai pada kuartal III/ 2019 serta 93 proyek dan dua program mulai beroperasi dengan kondisi seluruh PSN sudah masuk tahap konstruksi.
”Satu hal yang perlu dicatat, sebanyak 44 proyek dan satu program ketenagalistrikan telah mulai beroperasi dan bisa digunakan oleh masyarakat meskipun belum mendapat status selesai,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Wahyu memaparkan, beberapa contoh proyek, seperti Bandara Kertajati, Bendungan Tanju, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Palapa Ring Paket Barat, Jalan Tol Bakauheni- Terbanggi Besar, dan Jalan Tol Bogor Ring Road, adalah contoh proyek telah beroperasi dan mulai digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Hanya saja, masih ada beberapa bagian, seperti fase, paket, atau ruas dari proyek tersebut belum sepenuhnya selesai pengerjaannya. Menurutnya, sebuah proyek memakan pengerjaan waktu yang lama sehingga KPPIP belum melabeli proyek itu selesai.
”Yang paling penting adalah bagaimana proyek itu sudah bisa digunakan dan akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut,” ujarnya.
Adapun PSN yang telah rampung pada periode Januari- Oktober 2018, antara lain Kereta Api Prabumulih- Kertapati (bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sumatera) dan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan pencapaian PSN pada Oktober 2018 dan estimasi proyek selesai hingga 2019 antara lain dua PSN telah selesai, 44 proyek, dan satu program ketenagalistrikan dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi.
Sementara itu, ada 28 proyek konstruksi akan mulai beroperasi pada 2018, 49 proyek konstruksi dan akan mulai beroperasi pada 2019, serta 41 proyek dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi setelah 2019.
Selain itu, juga ada enam proyek dalam tahap transaksi, 53 proyek dan satu program industri pesawat dalam tahap penyiapan. Keseluruhan PSN berjumlah 223 proyek dan tiga program diperkirakan memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp4.150 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi proyek, pemerintah mengalokasikan dana Rp428 triliun dari anggaran negara dan daerah. Sumber pembiayaan BUMN dan BUMD sebesar Rp1.273 triliun serta memberikan porsi besar pada pihak swasta dengan nilai investasi mencapai Rp2.449 triliun.
”Pemerintah terus berupaya mencari solusi pembiayaan infrastruktur melalui skemaskema pembiayaan kreatif agar pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak terlalu bergantung pada APBN dan APBD,” kata Wahyu.
KPPIP mencatat terdapat beberapa isu atau rintangan dihadapi dalam penyediaan PSN yang persentasenya berubah- ubah setiap tahun. Adapun rincian isu dihadapi dalam penyediaan PSN hingga Oktober 2018, yaitu isu perencanaan dan penyiapan sebesar 38%, isu pembebasan lahan sebesar 36%, isu pelaksanaan konstruksi 12%, isu pendanaan 8%, dan isu perizinan 6%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pembiayaan merupakan salah satu tantangan utama dalam membangun infrastruktur.
Karena itu, menemukan skema dan sumber yang inovatif untuk melengkapi pembiayaan konservatif dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pun mutlak diperlukan.
Artikel Terkait Lainnya :
Apabila semua berjalan sesuai target, maka secara kumulatif terdapat 40 PSN yang akan selesai dalam kurun waktu 2016 hingga 2018. Ketua Tim Pelaksana KPPIP Wahyu Utomo mengatakan, KPPIP menargetkan 66 PSN akan selesai pada kuartal III/ 2019 serta 93 proyek dan dua program mulai beroperasi dengan kondisi seluruh PSN sudah masuk tahap konstruksi.
”Satu hal yang perlu dicatat, sebanyak 44 proyek dan satu program ketenagalistrikan telah mulai beroperasi dan bisa digunakan oleh masyarakat meskipun belum mendapat status selesai,” ujarnya dalam keterangan tertulisnya.
Wahyu memaparkan, beberapa contoh proyek, seperti Bandara Kertajati, Bendungan Tanju, Jalan Tol Gempol-Pasuruan, Palapa Ring Paket Barat, Jalan Tol Bakauheni- Terbanggi Besar, dan Jalan Tol Bogor Ring Road, adalah contoh proyek telah beroperasi dan mulai digunakan untuk kepentingan masyarakat.
Hanya saja, masih ada beberapa bagian, seperti fase, paket, atau ruas dari proyek tersebut belum sepenuhnya selesai pengerjaannya. Menurutnya, sebuah proyek memakan pengerjaan waktu yang lama sehingga KPPIP belum melabeli proyek itu selesai.
”Yang paling penting adalah bagaimana proyek itu sudah bisa digunakan dan akan memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut,” ujarnya.
Adapun PSN yang telah rampung pada periode Januari- Oktober 2018, antara lain Kereta Api Prabumulih- Kertapati (bagian dari jaringan Kereta Api Trans Sumatera) dan Bendungan Raknamo di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Sedangkan pencapaian PSN pada Oktober 2018 dan estimasi proyek selesai hingga 2019 antara lain dua PSN telah selesai, 44 proyek, dan satu program ketenagalistrikan dalam tahap konstruksi dan mulai beroperasi.
Sementara itu, ada 28 proyek konstruksi akan mulai beroperasi pada 2018, 49 proyek konstruksi dan akan mulai beroperasi pada 2019, serta 41 proyek dalam tahap konstruksi dan akan beroperasi setelah 2019.
Selain itu, juga ada enam proyek dalam tahap transaksi, 53 proyek dan satu program industri pesawat dalam tahap penyiapan. Keseluruhan PSN berjumlah 223 proyek dan tiga program diperkirakan memiliki estimasi nilai investasi sebesar Rp4.150 triliun.
Untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan investasi proyek, pemerintah mengalokasikan dana Rp428 triliun dari anggaran negara dan daerah. Sumber pembiayaan BUMN dan BUMD sebesar Rp1.273 triliun serta memberikan porsi besar pada pihak swasta dengan nilai investasi mencapai Rp2.449 triliun.
”Pemerintah terus berupaya mencari solusi pembiayaan infrastruktur melalui skemaskema pembiayaan kreatif agar pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak terlalu bergantung pada APBN dan APBD,” kata Wahyu.
KPPIP mencatat terdapat beberapa isu atau rintangan dihadapi dalam penyediaan PSN yang persentasenya berubah- ubah setiap tahun. Adapun rincian isu dihadapi dalam penyediaan PSN hingga Oktober 2018, yaitu isu perencanaan dan penyiapan sebesar 38%, isu pembebasan lahan sebesar 36%, isu pelaksanaan konstruksi 12%, isu pendanaan 8%, dan isu perizinan 6%.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, pembiayaan merupakan salah satu tantangan utama dalam membangun infrastruktur.
Karena itu, menemukan skema dan sumber yang inovatif untuk melengkapi pembiayaan konservatif dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) pun mutlak diperlukan.
0 Response to "Inilah 10 Proyek Strategis Nasional yang Diperkirakan Rampung di Akhir 2018"
Posting Komentar