Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Sukasari Kota Tasikmalaya menjadi pelaksana kegiatan Program Pendampingan Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 (K-13) dari Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Barat.
Panitia Pelaksana Agung Budi Waskito menuturkan, kegiatan pendampingan tersebut merupakan bagian dari proses yang harus diikuti oleh sekolah pelaksana K-13.
Dimana untuk implementasi K-13 pertama harus ikut serta bimtek selama 52 jam. Pesertanya adalah kepala sekolah dan perwakilan guru kelas dari sekolah sasaran.
“Jadi sebelum implementasi K-13, ada beberapa proses bimbingan yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru. Agar saat masuk ajaran baru sudah mulai diimplementasi.
Adapun bimbingan saat ini adalah program in service atau persiapan yang dilaksanakan selama dua hari,” tutur Agung kepada Radar Jumat (6/7).
Harapannya, K-13 ini bisa diimplementasi dengan baik. Pihaknya juga berharap untuk penguatan pendidikan karakter juga harus dimulai dari guru.
“Pada K-13 ini peserta didik bisa tetap santun dan pemikirannya berkembang,” ujarnya.
Kepala SDN 1 Sukasari Tasikmalaya Kiki Uskiah SPd, menuturkan ada 8 sekolah yang menginduk ke klaster SDN 1 Sukasari yakni SD IT Attufiq Al Islamy, SD Muhammadiyah, SD IT Al Mukrom, SDN Pahlawan, SDN Cilolohan, SDN Lengkongsari, SD Joy Kids National Plus dan SD Lab Percontohan UPI Tasikmalaya.
Kiki mengatakan, tahun ajaran baru 2018/2019 ini SDN 1 Sukasari juga baru akan menerapkan K-13, sehingga pihaknya ikut serta dalam pendampingan.
“Memang tidak jauh beda dengan KTSP namun K-13 setiap tema terintegrasi dengan semua mata pelajaran sehingga kita harus menyiapkan matang terkait materi yang akan diajarkan,” ujar Kiki.
Untuk memaksimalkan implementasi K-13, Kiki juga akan terus meningkatkan kekompakan di antara rekan guru, sikap peran aktif dan antusias terhadap informasi pendidikan sehingga bisa mutu dan kualitas pendidikan terus meningkat. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Kegiatan Acara di SDN 1 Sukasari Kota Tasik |
Dimana untuk implementasi K-13 pertama harus ikut serta bimtek selama 52 jam. Pesertanya adalah kepala sekolah dan perwakilan guru kelas dari sekolah sasaran.
“Jadi sebelum implementasi K-13, ada beberapa proses bimbingan yang dilaksanakan sebelum tahun ajaran baru. Agar saat masuk ajaran baru sudah mulai diimplementasi.
Adapun bimbingan saat ini adalah program in service atau persiapan yang dilaksanakan selama dua hari,” tutur Agung kepada Radar Jumat (6/7).
Harapannya, K-13 ini bisa diimplementasi dengan baik. Pihaknya juga berharap untuk penguatan pendidikan karakter juga harus dimulai dari guru.
“Pada K-13 ini peserta didik bisa tetap santun dan pemikirannya berkembang,” ujarnya.
Kepala SDN 1 Sukasari Tasikmalaya Kiki Uskiah SPd, menuturkan ada 8 sekolah yang menginduk ke klaster SDN 1 Sukasari yakni SD IT Attufiq Al Islamy, SD Muhammadiyah, SD IT Al Mukrom, SDN Pahlawan, SDN Cilolohan, SDN Lengkongsari, SD Joy Kids National Plus dan SD Lab Percontohan UPI Tasikmalaya.
Kiki mengatakan, tahun ajaran baru 2018/2019 ini SDN 1 Sukasari juga baru akan menerapkan K-13, sehingga pihaknya ikut serta dalam pendampingan.
“Memang tidak jauh beda dengan KTSP namun K-13 setiap tema terintegrasi dengan semua mata pelajaran sehingga kita harus menyiapkan matang terkait materi yang akan diajarkan,” ujar Kiki.
Untuk memaksimalkan implementasi K-13, Kiki juga akan terus meningkatkan kekompakan di antara rekan guru, sikap peran aktif dan antusias terhadap informasi pendidikan sehingga bisa mutu dan kualitas pendidikan terus meningkat. (RED)
0 Response to "LPMB Jabar: Pendampingan Sekolah Pelaksana Kurikulum 2013 (K13)"
Posting Komentar