Mitos Pantai Pangandaran, Kenapa Korban Pantai Pangandaran Mayoritas adalah Orang Bandung

Promo Spesial and Free Ongkir

Baca Juga

SIDAMULYANEWS - Pangandaran merupakan salah satu objek wisata primadona yang memesona di kawasan tenggara Jawa Barat, tepatnya di Desa Pananjung, Kabupaten Pangandaran. Keindahan sunset sore hari dengan suara deburan ombak dan bisikan angin semakin membuat suasana pantai ini menjadi romantis. Kapal-kapal nelayan pun ikut mewarnai senja di Pantai Pangandaran dari kejauhan yang menambah eloknya pantai ini.
Di balik keindahan pantai ini, ternyata masih beredar tentang mitos-mitos yang dipercayai oleh masyarakat setempat. Salah satunya yang membuat pantai ini menjadi salah satu pantai yang misterius adalah masih kentalnya mitos tentang keberadaan Nyi Roro Kidul yang dikenal sebagai ratu penguasa pantai selatan.
Oleh karena itu, banyak para sesepuh setempat yang selalu memberikan wejangan bagi para penduduk daerah Pangandaran yang bermain di kawasan pantai ini untuk selalu waspada. Pantai ini seringkali memakan korban jiwa yang terseret ombak. Berikut ini mitos yang berhasil Sidamulya24 rangkum yang dilansir dari money.id.

Mitos tentang korban yang terseret ombak di pantai ini sudah cukup banyak. Rumornya, kejadian ini berawal dari legenda pada zaman Raja Pajajaran yang menikahi seorang istri yang kemudian dijadikannya sebagai simpanan. Hingga akhirnya wanita tersebut dikarunia seorang bayi dalam rahimnya.
Namun, berita bahagia ini justru membuat sang raja murka dan membenci istri simpanannya tersebut. Kemudian, raja juga memerintahkan para pengawalnya untuk membuang istri simpanannya tersebut ke hutan. Hal ini tentunya membuat hati wanita tersebut sangat terpukul dan kecewa karena kehamilannya justru membuat raja marah.

Saat di buang ke hutan, wanita tersebut pun berjalan menelusuri hutan tanpa arah dan sampai di pesisir pantai selatan. Sesampainya di pesisir pantai, wanita tersebut merasa sangat frustasi sehingga berniat untuk bunuh diri di pantai itu. Tanpa sadar istri simpanan Raja Padjadjaran tersebut sampai di pesisir Pantai Selatan Laut Jawa.
Mengadapi sebuah pantai dan melihat lautan lepas, wanita itu merasa sudah tidak ada jalan lagi dan berniat untuk mengakhiri hidupnya dengan cara menghanyutkan dirinya ke pantai. Namun, wanita ini mengurungkan niatnya karena ternyata masih menyimpan dendam kepada sang raja.

Berdasarkan legenda yang beredar, ternyata wanita ini diselamatkan oleh pengawal dari Ratu Pantai Selatan. Kemudian, istri simpanan raja tersebut diangkat menjadi anak dari Ratu Pantai Selatan dan diajarkan ilmu sakti yang sangat hebat.

Kini, wanita itu dikenal sebagai sosok Nyi Roro Kidul. Berkat ilmu yang berhasil ia kuasai, Nyi Roro Kidul diberikan kekuasaan untuk menguasai pesisir Laut Selatan.

Kemudian, dendamnya kepada Raja Pajajaran yang masih belum padam ini diluapkan kepada keturunan raja dan masyarakat sehingga munculah mitos yang menyatakan bahwa kebanyakan korban yang tewas di pantai ini adalah orang Bandung.

Terlepas dari mitos yang beredar ini, sebenarnya korban Pantai Pangandaran yang terseret ombak juga banyak dari daerah lain. Hal ini mengingatkan kita untuk lebih waspada dan menaati peraturan di setiap tempat wisata. Kenapa? Karena aturan tersebut tentunya dibuat sudah melalui pertimbangan, terutama wisata alam bebas yang masih kental dengan hal-hal mistis
Artikel Terkait Lainnya :

Masukkan Email Anda Untuk Menjadi Pengunjung Premium Kami

Kontribusikan Moment Kalian Disini !!!

0 Response to "Mitos Pantai Pangandaran, Kenapa Korban Pantai Pangandaran Mayoritas adalah Orang Bandung"

Posting Komentar