Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Saat bulan Ramadhan hingga libur Lebaran ini, sejumlah lingkungan di wilayah Kota Banjar terserang wabah Demam Berdarah Dengue (DBD). Rumah Sakit dan Puskesmas yang adapun dipenuhi oleh pasien yang terkena gigitan nyamuk aedes aegypti tersebut.
Seperti terpantau di UPT Puskesmas Langensari II, Kamis (14/06/2018) atau ketika malam takbiran, seorang warga Dusun Sukarahuyu, RT.06, RW.08, Desa Waringinsari, Kecamatan Langensari, memeriksakan anak balitanya hingga mendapat perawatan inap.
Warga tersebut mengatakan, bahwa anaknya dirawat di Puskesmas karena terjangkit DBD. Anaknya itu merupakan satu dari sekian banyak warga yang terkena DBD, karena memang sedang mewabah di lingkungannya.
“Sebelumnya sudah banyak tetangga saya yang terserang DBD, bahkan sampai dirawat di RS maupun Puskesmas. Termasuk anak saya ini sekarang, kena juga DBD,” ungkap warga yang namanya enggan dikorankan itu, Senin (18/06/2018).
Dengan nada cemas, warga tersebut memohon agar anaknya bisa lekas sembuh serta dapat perawatan optimal dari Puskesmas. Atas wabah DBD ini, dirinya juga berharap ada upaya dari pemerintah melalui intansi terkait, untuk melakukan penanggulangan dengan melakukan fogging massal.
“Menjadi hal penting agar pemerintah kembali melakukan fogging massal guna mengantisipasinya, terutama pada lingkungan yang sudah terkena wabah penyakit tersebut,” harapnya.
Senada dikatakan Riko, salah seorang tokoh pemuda Dusun Sukarahayu. Dia mengaku, sebelum Lebaran kedua orang tua dan beberapa keluarganya juga terserang DBD, dan sempat dirawat di RSUD Banjar.
“Alhamdulillah, orang tua dan keluarga saya sekarang sudah sembuh dan sehat kembali. Tapi sekarang juga malah seolah mewabah penyakit DBD ini di lingkungan kami, banyak warga lain terkena, baik orang dewasa sampai anak-anak. Malah masih ada yang dirawat di Puskesmas,” tuturnya.
Jika dihitung, kata Riko, sudah ada 10 orang warga di lingungannya yang menjadi korban gigitan nyamuk aedes aegypti. Atas kondisi demikian, dia pun meminta agar pemerintah bisa secepatnya melakukan fogging di lingkungannya.
Menurut dia, kejadian ini sudah dilaporkannya kepada petugas Puskesmas Langensari II, dan meminta agar lingkungannya difogging. Namun, sampai sekarang belum ada realisasinya.
“Memang, selain kita sendiri harus tetap menjaga kebersihan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak, tetapi setidaknya pemerintah melalui pihak terkait mesti kembali melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD melalui fogging,” harap Riko.
Hingga berita ini ditulis, belum bisa mengkonfirmasi pejabat berwenang di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, dan juga Puskesmas Langensari II. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Gbr, Ilustrasi |
Warga tersebut mengatakan, bahwa anaknya dirawat di Puskesmas karena terjangkit DBD. Anaknya itu merupakan satu dari sekian banyak warga yang terkena DBD, karena memang sedang mewabah di lingkungannya.
“Sebelumnya sudah banyak tetangga saya yang terserang DBD, bahkan sampai dirawat di RS maupun Puskesmas. Termasuk anak saya ini sekarang, kena juga DBD,” ungkap warga yang namanya enggan dikorankan itu, Senin (18/06/2018).
Dengan nada cemas, warga tersebut memohon agar anaknya bisa lekas sembuh serta dapat perawatan optimal dari Puskesmas. Atas wabah DBD ini, dirinya juga berharap ada upaya dari pemerintah melalui intansi terkait, untuk melakukan penanggulangan dengan melakukan fogging massal.
“Menjadi hal penting agar pemerintah kembali melakukan fogging massal guna mengantisipasinya, terutama pada lingkungan yang sudah terkena wabah penyakit tersebut,” harapnya.
Senada dikatakan Riko, salah seorang tokoh pemuda Dusun Sukarahayu. Dia mengaku, sebelum Lebaran kedua orang tua dan beberapa keluarganya juga terserang DBD, dan sempat dirawat di RSUD Banjar.
“Alhamdulillah, orang tua dan keluarga saya sekarang sudah sembuh dan sehat kembali. Tapi sekarang juga malah seolah mewabah penyakit DBD ini di lingkungan kami, banyak warga lain terkena, baik orang dewasa sampai anak-anak. Malah masih ada yang dirawat di Puskesmas,” tuturnya.
Jika dihitung, kata Riko, sudah ada 10 orang warga di lingungannya yang menjadi korban gigitan nyamuk aedes aegypti. Atas kondisi demikian, dia pun meminta agar pemerintah bisa secepatnya melakukan fogging di lingkungannya.
Menurut dia, kejadian ini sudah dilaporkannya kepada petugas Puskesmas Langensari II, dan meminta agar lingkungannya difogging. Namun, sampai sekarang belum ada realisasinya.
“Memang, selain kita sendiri harus tetap menjaga kebersihan sehingga nyamuk tidak bisa berkembang biak, tetapi setidaknya pemerintah melalui pihak terkait mesti kembali melakukan gerakan pemberantasan sarang nyamuk untuk mencegah DBD melalui fogging,” harap Riko.
Hingga berita ini ditulis, belum bisa mengkonfirmasi pejabat berwenang di Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjar, dan juga Puskesmas Langensari II. (RED)
0 Response to "DBD Menyerang Daerah langensari Banjar, Ini Permintaan Warga Kepada Dinsos"
Posting Komentar