Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
KEPRI - Sidamulyanews, Alexander Manao orangtua AKP Tonce Manao, pilot pesawat Sky Truck P-4201 milik Polri yang jatuh di perairan Bintan, Kepulauan Riau berharap anaknya ditemukan selamat.
"Sejak malam sampai hari ini kami terus berdoa untuk keselamatan anak saya dan seluruh penumpang di pesawat itu," ujar Alexander yang dihubungi lewat telepon di Desa Kasetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin (5/12/2016).
Dia bersama keluarga terus memantau perkembangan pencarian korban pesawat jatuh baik melalui televisi maupun posko di Kepri.
"Mudah-mudahan anak saya ditemukan selamat," ujar Alexander seperti dilansir dari Antara.
Hingga kini, kediaman Alexander masih terus didatangi warga termasuk dari anggota Polres Timor Tengah Selatan. Mereka datang untuk memberi penguatan dan doa kepada keluarga terkait musibah pesawat tersebut.
Orangtua Tonce yang juga mantan guru tersebut, yakin seluruh penumpang dan kru di pesawat adalah orang-orang terlatih dalam menghadapi situasi sulit. Sehingga para awak pesawat nahas itu memiliki kemampuan menyelamatkan diri saat berada dalam bahaya.
( Baca : Peminat Fakultas Pertanian Menurun )
"Kami yakin anak kami juga akan ditemukan selamat," kata dia.
Alexander mangaku terakhir bertemu anaknya pada Juni 2015. Sebenarnya Tonce pulang kampung pada 19 November 2016, tapi ketika ayahnya berada di luar daerah.
Pesawat Polri tipe N 28 Skytruck hilang kontak dengan menara pemandu lalu lintas udara pada Sabtu, 3 Desember 2016 siang pukul 11.10 WIB di sekitar perairan Lingga, Kepri. Pesawat yang terbang dari Pangkal Pinang menuju Batam itu membawa 13 penumpang. Terdiri dari lima kru dan delapan penumpang yang merupakan anggota Polri.
Sejauh ini, Basarnas mengaku telah memberikan empat kantong jenazah ke RS Bhayangkara, Batam, Kepri. Empat kantong jenazah yang diduga korban jatuhnya pesawat Polri tersebut masih belum teridentifikasi. ***RED
Artikel Terkait Lainnya :
"Sejak malam sampai hari ini kami terus berdoa untuk keselamatan anak saya dan seluruh penumpang di pesawat itu," ujar Alexander yang dihubungi lewat telepon di Desa Kasetnana, Kecamatan Mollo Selatan, Kabupaten Timor Tengah Selatan, Nusa Tenggara Timur, Senin (5/12/2016).
Dia bersama keluarga terus memantau perkembangan pencarian korban pesawat jatuh baik melalui televisi maupun posko di Kepri.
"Mudah-mudahan anak saya ditemukan selamat," ujar Alexander seperti dilansir dari Antara.
Hingga kini, kediaman Alexander masih terus didatangi warga termasuk dari anggota Polres Timor Tengah Selatan. Mereka datang untuk memberi penguatan dan doa kepada keluarga terkait musibah pesawat tersebut.
Orangtua Tonce yang juga mantan guru tersebut, yakin seluruh penumpang dan kru di pesawat adalah orang-orang terlatih dalam menghadapi situasi sulit. Sehingga para awak pesawat nahas itu memiliki kemampuan menyelamatkan diri saat berada dalam bahaya.
( Baca : Peminat Fakultas Pertanian Menurun )
"Kami yakin anak kami juga akan ditemukan selamat," kata dia.
Alexander mangaku terakhir bertemu anaknya pada Juni 2015. Sebenarnya Tonce pulang kampung pada 19 November 2016, tapi ketika ayahnya berada di luar daerah.
Pesawat Polri tipe N 28 Skytruck hilang kontak dengan menara pemandu lalu lintas udara pada Sabtu, 3 Desember 2016 siang pukul 11.10 WIB di sekitar perairan Lingga, Kepri. Pesawat yang terbang dari Pangkal Pinang menuju Batam itu membawa 13 penumpang. Terdiri dari lima kru dan delapan penumpang yang merupakan anggota Polri.
Sejauh ini, Basarnas mengaku telah memberikan empat kantong jenazah ke RS Bhayangkara, Batam, Kepri. Empat kantong jenazah yang diduga korban jatuhnya pesawat Polri tersebut masih belum teridentifikasi. ***RED
0 Response to "Isak Tangis Keluarga Korban Pesawat Jatuh Di Kepri"
Posting Komentar