Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Tradisi santri itu tradisi mengaji, tradisi khataman Alquran, ya tradisi umat Islam pada umumnya. Ini sejalan dengan Gerakan Nusantara Mengaji sebagai gerakan spiritual keagamaan memperbaiki kualitas moral, membangun karakter bangsa serta meningkatkan pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Alquran dalam kehidupan berbangsa dan bernegara," papar Jazil, Selasa (25/10/2016).
Jazil menjelaskan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak digelar secara seremonial.
Baca juga: Car Free Day Bersama Umat Lintas Agama
Menurut dia, Hari Santri merupakan bagian dari gerakan Revolusi Mental yang bertunjuan agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, keteladanan kepemimpinan nasional.
"Menurut Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, kegiatan ini juga merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober
Oleh Karena itu, acara tersebut juga akan melibatkan seluruh warga Bekasi di 200 titik (majelis) khataman. Khataman Alquran, kata dia, digelar 30 Oktober 2016 dari pagi hingga siang secara serentak.
"Pusat acara ditempatkan di Masjid Siti Rawani, Jati Asih, Bekasi yang disiarkan secara live pada Program Damai Indonesiaku. Selain khatamanan, acara juga diisi dengan ceramah agama dari inisiator Nusantara Mengaji, HA Muhaimin Iskandar serta kiai dan mubaligh lainnya dalam acara Damai Indonesiaku," tuturnya.
Jazil juga berharap syiar ini mampu membangkitkan kegiatan mengaji Alquran di masyarakat semakin marak. Nusantara Mengaji, sambungnya, terus melakukan pengabdian dalam mendekatkan Alquran dengan masyarakat dan mendekatkan masyarakat dengan Alquran.
"Melalui berbagai program Nusantara Mengaji juga terus berupaya mensyiarkan Alquran, salah satunya melalui aplikasi Nusantara Mengaji, yakni aplikasi khataman online pertama di dunia, serta program infaq sejuta Alquran.
Beasiswa hafidz berprestasi dan berbagai pelatihan peningkatan kualitas pemahaman dan bacaan kandungan Alquran," kata Jazil. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Jazil menjelaskan, Nusantara Mengaji ingin menjadikan peringatan Hari Santri Nasional tidak digelar secara seremonial.
Baca juga: Car Free Day Bersama Umat Lintas Agama
Menurut dia, Hari Santri merupakan bagian dari gerakan Revolusi Mental yang bertunjuan agar pembangunan menyentuh mental, spiritual, keteladanan kepemimpinan nasional.
"Menurut Koordinator Nasional (Kornas) Nusantara Mengaji, Jazilul Fawaid, kegiatan ini juga merupakan rangkaian peringatan Hari Santri Nasional, 22 Oktober
Oleh Karena itu, acara tersebut juga akan melibatkan seluruh warga Bekasi di 200 titik (majelis) khataman. Khataman Alquran, kata dia, digelar 30 Oktober 2016 dari pagi hingga siang secara serentak.
"Pusat acara ditempatkan di Masjid Siti Rawani, Jati Asih, Bekasi yang disiarkan secara live pada Program Damai Indonesiaku. Selain khatamanan, acara juga diisi dengan ceramah agama dari inisiator Nusantara Mengaji, HA Muhaimin Iskandar serta kiai dan mubaligh lainnya dalam acara Damai Indonesiaku," tuturnya.
Jazil juga berharap syiar ini mampu membangkitkan kegiatan mengaji Alquran di masyarakat semakin marak. Nusantara Mengaji, sambungnya, terus melakukan pengabdian dalam mendekatkan Alquran dengan masyarakat dan mendekatkan masyarakat dengan Alquran.
"Melalui berbagai program Nusantara Mengaji juga terus berupaya mensyiarkan Alquran, salah satunya melalui aplikasi Nusantara Mengaji, yakni aplikasi khataman online pertama di dunia, serta program infaq sejuta Alquran.
Beasiswa hafidz berprestasi dan berbagai pelatihan peningkatan kualitas pemahaman dan bacaan kandungan Alquran," kata Jazil. (RED)
0 Response to "Gerakan Nusantara Mengaji Mengadakan Khataman Akbar"
Posting Komentar