SIDAMULYANEWS - Misteri mengenai munculnya lubang besar di tengah sawah yang mengegerkan warga Sukabumi akhirnya terungkap. Badan Geologi Kementerian ESDM menyatakan tanah amblas berbentuk oval atau lubang di Sukabumi itu disebabkan adanya terowongan tanah yang tergerus oleh aliran air hingga menyebabkan erosi.
"Adanya saluran air di bawah tanah bisa memicu erosi dan menyebabkan tanah amblas. Lokasi terjadi pada lahan sawah, terletak di atas terowongan tanah dan dialiri air dibawahnya," kata Kepala Tim Peninjauan Badan Geologi, Rustam, Senin (10/9/2018).
![]() |
Lubang Besar di Tengah Sawah di Sukabumi |
Menurut dia, terowongan tanah ini berfungsi untuk mengalirkan air dari Sungai Cigalunggung. Berdasarkan informasi dari warga, terowongan tanah itu memang sengaja dibuat.
Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
- Wow... Jalur Kereta Api Pangandaran Hidup Kembali ! Berikut Promo Tiket Kereta Api Jakarta Gambir - Pangandaran
- Peningkatan Ormas & LSM di Pangandaran Terus Meningkat, Berikut Data Kesbangpol ...
- Kegiatan Muscab ke II Pemuda Pancasila Kabupaten Pangandaran
- Rakerdis LSM GMBI Pangandaran; Jadikan GMBI Sebagai Organisasi Sosial Kontrol Konstruktif
- Seluas 5 Hektar, Hutan di Pangandaran Blok Torogan Kebakaran, Ini Penyebabnya
- Akibat Kurangnya Perhatian, Tower BTS di Desa Sukamaju Banjarsari di Segel Warga
- 4 Faktor Tiap Hari Penderita Corona Masuk Dalam Perawatan Pasien Covid Hingga Detik Ini
- Harga CCTV Terbaru dari Berbagai Merek! Pilihan Editor
- KUKM Banjar Hadirkan Aplikasi Simaskumambang Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0
- Akibat Jarak Terlalu Jauh, 9 Desa Ini Mengusung Pemekaran Kecamatan Langkaplancar
Akan tetapi, dari hasil penyelidikan sementara Badan Geologi, terowongan tersebut bukanlah buatan manusia namun murni terjadi secara alami. Dari peta geologi regional, lokasi amblasan berada pada formasi batuan gunung api Gede yang pada umumnya bersifat mudah lapuk.
"Saya cenderung ini proses geologi karena ada vulkanik muda, batu yang mudah larut. Tapi karena deras air ini sudah lama puluhan tahun, maka muncul seperti ini (terowongan). Saya cenderung ini alami proses geologi," urainya.
Dari hasil peninjauan, terowongan tanah tersebut tidak memiliki konstruksi penguat pada dinding dan atapnya, hingga membuat sedikit demi sedikit tergerus oleh aliran air hingga akhirnya amblas.
"Karena terus tergerus menyebabkan adanya rongga bawah tanah yang semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya," tegas Rustam.
Rustam menambahkan, amblasan tanah terjadi di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Amblasan berbentuk oval tersebut memiliki dimensi panjang 6,5 meter, lebar 4 meter dengan kedalaman 6 meter.
Adapun ukuran terowongan tanah tersebut memiliki panjang sekitar 50 meter, dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter, lebar 2,5 meter yang melintas dari arah barat laut menuju tenggara atau Sungai Cigalunggung.
Agar menghindari adanya amblasan lain, perlu adanya penguatan pada dinding dan atap sepanjang terowongan tanah tersebut. Hal ini dilakukan agar tanah di atasnya tetap stabil.
"Langkah awalnya perlu dilakukan pembersihan sumbatan tanah amblasan pada terowongan agar aliran air tetap terjaga dan tidak terjadi akumulasi dan luapan air," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan lokasi amblasan yang telah terbentuk, agar menghindari terjadinya amblasan akibat pelapukan tanah susulan. "Masyarakat tetap waspada terhadap amblasan tanah, namun tetap tidak panik maupun terlalu dekat dengan dinding amblasan," pungkasnya.
Artikel Terkait Lainnya :
"Saya cenderung ini proses geologi karena ada vulkanik muda, batu yang mudah larut. Tapi karena deras air ini sudah lama puluhan tahun, maka muncul seperti ini (terowongan). Saya cenderung ini alami proses geologi," urainya.
Dari hasil peninjauan, terowongan tanah tersebut tidak memiliki konstruksi penguat pada dinding dan atapnya, hingga membuat sedikit demi sedikit tergerus oleh aliran air hingga akhirnya amblas.
"Karena terus tergerus menyebabkan adanya rongga bawah tanah yang semakin membesar dan tidak kuat menahan beban tanah di atasnya," tegas Rustam.
Rustam menambahkan, amblasan tanah terjadi di Kampung Legoknyenang, Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit, Kabupaten Sukabumi. Amblasan berbentuk oval tersebut memiliki dimensi panjang 6,5 meter, lebar 4 meter dengan kedalaman 6 meter.
Adapun ukuran terowongan tanah tersebut memiliki panjang sekitar 50 meter, dengan tinggi mulut terowongan 3,2 meter, lebar 2,5 meter yang melintas dari arah barat laut menuju tenggara atau Sungai Cigalunggung.
Agar menghindari adanya amblasan lain, perlu adanya penguatan pada dinding dan atap sepanjang terowongan tanah tersebut. Hal ini dilakukan agar tanah di atasnya tetap stabil.
"Langkah awalnya perlu dilakukan pembersihan sumbatan tanah amblasan pada terowongan agar aliran air tetap terjaga dan tidak terjadi akumulasi dan luapan air," tuturnya.
Ia juga mengimbau agar masyarakat tidak terlalu dekat dengan lokasi amblasan yang telah terbentuk, agar menghindari terjadinya amblasan akibat pelapukan tanah susulan. "Masyarakat tetap waspada terhadap amblasan tanah, namun tetap tidak panik maupun terlalu dekat dengan dinding amblasan," pungkasnya.
0 Response to "Warga Legoknyenag Sukamaju di Gegerkan Lubang Misterius di Sukabumi"
Posting Komentar