Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Guna meningkatkan keamanan pangan bagi Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH), Pelaksana PKH Kota Banjar, melakukan audiensi dengan Bidang Ketahanan Pangan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Kota Banjar, Jum’at (29/06/2018), di Aula DPKP Kota Banjar.
Hani juga menjelaskan, peserta PKH yang notabene adalah masyarakat dengan strata ekonomi rendah, harus mendapatkan kemandirian. Salah satunya di bidang pertanian, sebab fakta di lapangan mayoritas peserta PKH bekerja menjadi buruh tani. Untuk itulah, potensi yang dimiliki peserta PKH harus digunakan sebaik mungkin guna menambah penghasilannya.
Koordinator PPKH Kota Banjar, Rahmat Dianto, menegaskan, bahwa pemberdayaan bagi peserta PKH adalah sebuah keharusan, karena kondisi ekonominya cukup lemah. Dengan diadakannya pemberdayaan melalui bidang pertanian, diharapkan mampu membantu untuk menambah penghasilan.
“Peserta PKH harus mandiri, jangan sampai berharap bantuan terus. Melalui pemberdayaan di bidang pertanian tentunya dapat menumbuhkan perekonomian peserta PKH,” ujar Rahmat.
Supervisor PKH Kota Banjar, Sofie Herawati, menambahkan, bentuk pemberdayaan melalui bidang pertanian sudah dilaksanakan. Namun, hal itu baru dilaksanakan secara personal oleh Pendamping PKH.
Apabila dapat bersinergi dengan DPKP, maka dapat terwujud pemberdayaan melalui bidang pertanian dengan lebih baik. “Melalui kerja sama di bidang pertanian dapat menghasilkan program yang lebih komplek,” imbuh Sofie.
Terkait dengan hal itu, Kepala DPKP Kota Banjar, Aswin, mengaku pihaknya sangat merespon baik mengenai kerjasama tersebut. Menurutnya, pelaksanaan pemberdayaan dapat bekerjasama dengan Penyuluh Pertanian atau Perikanan. Jadi, ketika ada jadwal pertemuan dapat bekerjasama. Adapun jadwal pertemuan Penyuluh Pertanian dan Perikanan rutin dilaksanakan setiap bulan.
“Melalui kerjasama tersebut juga dapat mensinkronisasikan program dengan Penyuluh Pertanian. Karena ada kesamaan tujuan, yaitu untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Aswin mengatakan, pemberdayaan masyarakat juga sudah dilaksanakan oleh pihaknya. Sehingga, apabila PPKH dan DPKP Kota Banjar dapat berjalan bersama dalam menjalankan program, maka hasil yang didapatkan pun akan lebih baik lagi.
“Satu hal yang bagus, kami sangat senang apabila bersama-sama menjalankan program. Semoga perekonomian masyarakat pun dapat cepat maju,” tandas Aswin.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Kota Banjar, Nanan Rohanan, menyampaikan bahwa, ada beberapa program yang dilaksanakan oleh pihaknya dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan melakukan peminjaman bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini biasanya berlangsung disaat musim paceklik, guna membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dengan strata ekonomi rendah, maupun peserta PKH.
“Rawan pangan atau paceklik, kami menyiapkan lumbung pangan. Kegiatannya berupa peminjaman bahan pangan bagi masyarakat yang membutuhkannya,” terangnya.
Kemudian, program yang ada di Bidang Ketahanan Pangan yaitu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Hal tersebut dilaksanakan melalui program Desa Mandiri Pangan.
Jadi, masyarakat ataupun peserta PKH dapat mengakses program tersebut untuk mewujudkan kemandirian. Prosesnya mudah dan tanpa agunan, sehingga tidak akan memberatkan masyarakat.
“Program Desa Mandiri Pangan yaitu akses modal bagi masyarakat yang membutuhkan. Prosesnya tidak ada agunan, cukup dengan surat keterangan dari desa,” jelas Nanan.
Selain itu, guna mendukung kemajuan masyarakat, DPKP Kota Banjar juga mengadakan program kelompok belajar bersama. Program ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui banyak hal. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Hani juga menjelaskan, peserta PKH yang notabene adalah masyarakat dengan strata ekonomi rendah, harus mendapatkan kemandirian. Salah satunya di bidang pertanian, sebab fakta di lapangan mayoritas peserta PKH bekerja menjadi buruh tani. Untuk itulah, potensi yang dimiliki peserta PKH harus digunakan sebaik mungkin guna menambah penghasilannya.
Koordinator PPKH Kota Banjar, Rahmat Dianto, menegaskan, bahwa pemberdayaan bagi peserta PKH adalah sebuah keharusan, karena kondisi ekonominya cukup lemah. Dengan diadakannya pemberdayaan melalui bidang pertanian, diharapkan mampu membantu untuk menambah penghasilan.
“Peserta PKH harus mandiri, jangan sampai berharap bantuan terus. Melalui pemberdayaan di bidang pertanian tentunya dapat menumbuhkan perekonomian peserta PKH,” ujar Rahmat.
Supervisor PKH Kota Banjar, Sofie Herawati, menambahkan, bentuk pemberdayaan melalui bidang pertanian sudah dilaksanakan. Namun, hal itu baru dilaksanakan secara personal oleh Pendamping PKH.
Apabila dapat bersinergi dengan DPKP, maka dapat terwujud pemberdayaan melalui bidang pertanian dengan lebih baik. “Melalui kerja sama di bidang pertanian dapat menghasilkan program yang lebih komplek,” imbuh Sofie.
Terkait dengan hal itu, Kepala DPKP Kota Banjar, Aswin, mengaku pihaknya sangat merespon baik mengenai kerjasama tersebut. Menurutnya, pelaksanaan pemberdayaan dapat bekerjasama dengan Penyuluh Pertanian atau Perikanan. Jadi, ketika ada jadwal pertemuan dapat bekerjasama. Adapun jadwal pertemuan Penyuluh Pertanian dan Perikanan rutin dilaksanakan setiap bulan.
“Melalui kerjasama tersebut juga dapat mensinkronisasikan program dengan Penyuluh Pertanian. Karena ada kesamaan tujuan, yaitu untuk peningkatan ekonomi bagi masyarakat,” jelasnya.
Aswin mengatakan, pemberdayaan masyarakat juga sudah dilaksanakan oleh pihaknya. Sehingga, apabila PPKH dan DPKP Kota Banjar dapat berjalan bersama dalam menjalankan program, maka hasil yang didapatkan pun akan lebih baik lagi.
“Satu hal yang bagus, kami sangat senang apabila bersama-sama menjalankan program. Semoga perekonomian masyarakat pun dapat cepat maju,” tandas Aswin.
Pada kesempatan itu, Kepala Bidang Ketahanan Pangan DPKP Kota Banjar, Nanan Rohanan, menyampaikan bahwa, ada beberapa program yang dilaksanakan oleh pihaknya dalam memberdayakan masyarakat. Salah satunya yaitu dengan melakukan peminjaman bahan pangan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Kegiatan ini biasanya berlangsung disaat musim paceklik, guna membantu memenuhi kebutuhan pangan bagi masyarakat dengan strata ekonomi rendah, maupun peserta PKH.
“Rawan pangan atau paceklik, kami menyiapkan lumbung pangan. Kegiatannya berupa peminjaman bahan pangan bagi masyarakat yang membutuhkannya,” terangnya.
Kemudian, program yang ada di Bidang Ketahanan Pangan yaitu mendorong masyarakat untuk mandiri dalam memenuhi kebutuhan pangan. Hal tersebut dilaksanakan melalui program Desa Mandiri Pangan.
Jadi, masyarakat ataupun peserta PKH dapat mengakses program tersebut untuk mewujudkan kemandirian. Prosesnya mudah dan tanpa agunan, sehingga tidak akan memberatkan masyarakat.
“Program Desa Mandiri Pangan yaitu akses modal bagi masyarakat yang membutuhkan. Prosesnya tidak ada agunan, cukup dengan surat keterangan dari desa,” jelas Nanan.
Selain itu, guna mendukung kemajuan masyarakat, DPKP Kota Banjar juga mengadakan program kelompok belajar bersama. Program ini bertujuan untuk menambah wawasan masyarakat, sehingga masyarakat dapat mengetahui banyak hal. (RED)
0 Response to "Tingkatkan Keamanan Pangan KPM, Pelaksana PKH Banjar Gelar Audiensi ke Dinas Pertanian"
Posting Komentar