Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Gerakan penanaman pohon dan menghijaukan lahan kritis pada lahan milik kehutanan dan warga ini, diprakarsai oleh Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung. Dinas pun merubah konsep kegiatan, yaitu diawali dengan gerakan penanaman pohon yang sudah diawali sejak Minggu (20/11/2016) hingga Selasa kemarin.
Dalam rangka Hari Penanaman Pohon Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bandung bersama aparatur kecamatan, desa, masyarakat, pencinta lingkungan dan alam melakukan gerakan penanaman pohon pada lahan kritis di kawasan Pasir Serewen, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung,
Akhir dari penanaman itu langsung dihadiri Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., Kabid Kehutanan, Ir. Endang Rahmat, Camat Nagreg, H. Entang Kurnia, S.E., M.Si., Kepala Desa Citaman, Adang Andry Rahayu dan sejumlah pihak terkait lainnya. Seniman dan tokoh Jawa Barat, Acil Bimbo juga turut hadir. Di Kabupaten Bandung itu, pada tahun ini sudah dilakukan penanaman sebanyak 134.000 pohon.
( Baca : Perayaan Hari Menanam Pohon Nasioanl )
Sebelumnya, ditaman sebanyak 55.000 pohon, baik tanaman keras maupun tanaman produktif.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser mengatakan, penaman pohon di Pasir Serewen itu untuk menanggulangi lahan kritis. “Penanaman pohon ini diharapkan dapat menanggulangi banjir di kawasan Rancaekek dan di daerah lainnya,” harap Dadang kepada wartawan disela-sela penanaman pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pohon, kata Dadang, dilakukan mapping atau pemetaan lahan kritis yang ada di kawasan hulu sungai di Kabupaten Bandung. “Tempo hari melakukan penanaman. Kita menanam dulu, baru syukuran,” kata Dadang.
Dia juga sangat tidak berharap, lahan kritis yang seharusnya ditanami tanaman keras, ini ditanami sayur-mayur. Termasuk dalam pola bangunan pada lahan masyarakat harus dikendalikan dan tak seenaknya membangun pada lahan dengan kemiringan yang rawan terjadi erosi dan longsor. “Lahan miring itu harus dihijaukan,” harap dia.
Bupati pun tak berharap kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Bandung Utara, terjadi di kawasan Bandung Selatan. “Untuk itu, masyarakat jangan seenaknya membangun,” kata dia.
Dadang juga tampak serius menyikapi lahan kritis di hulu Sungai Citarum, khususnya di wilayah Gunung Wayang, Gunung Lodaya, Kecamatan Kertasari.
Ia mengatakan, terjadinya lahan kritis di hulu sungai itu, yang semula ditanami pohon kina sebagai ikon. Kabupaten Bandung dan kini tanaman pohon kinanya sudah tak ada. “Kini hutannya digunakan tumpang sari.
"kata dia.Menurut dia, terjadinya lahan kritis di wilayah hulu Sungai Citarum itu, mengancam terjadinya air bah yang dapat mengancam terjadi banjir di wilayah Majalaya dan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. “Pada bulan Desember mendatang, kita akan melaksanakan loka karya di kawasan Gunung Wayang, Kertasari dengan melibatkan pencinta lingkungan,” kata dia.
Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi setelah melakukan penanaman. “Pola tanam juga jangan seenaknya. Jangan sampai pada lahan cukup tinggi, ditanami tumpang sari,” katanya.
Menurutnya, untuk memperbaiki lingkungan, bukan untuk saling menyalahkan.
Dengan adanya penghijauan itu, diharapkan dapat menanggulangi banjir, selain longsor. “Penghijauan itu, untuk penyimpanan air. Kita berusaha untuk melakukan pendekatan dan penyadaran masyarakat supaya peduli lingkungan,” katanya.
Ia berharap, lahan kritis itu ditanami pohon tegakan, seperti kopi. Pihaknya juga mengaku bangga, kopi asal Kabupaten Bandung salah satu kopi terbaik di dunia. “Petani harus diuntungkan dengan penanaman kopi tersebut. Jangan hanya yang diuntungkan tengkulak saja,” harapnya.
Disamping melakukan gerakan penghijauan, bupati juga berharap semua sekolah di Kabupaten Bandung berbasis lingkungan.
Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung, Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., penanggulangan lahan kritis di Gunung Serewen itu, dengan melakukan penanaman sebanyak 20.000 pohon. Selain dilakukan di Nagreg, juga serempak di wilayah lainnya, seperti di Pacet. “Gerakan menanam pohon pada lahan kritis ini untuk menyadarkan kita semua,” kata dia.
Untuk tahun depan, kata Tisna, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk penghijauan. “Itu untuk pengadaan tanaman buah-buahan sebanyak 300.000 pohon, tanaman keras 500.000 pohon,” kata dia. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Dalam rangka Hari Penanaman Pohon Indonesia, Pemerintah Kabupaten Bandung bersama aparatur kecamatan, desa, masyarakat, pencinta lingkungan dan alam melakukan gerakan penanaman pohon pada lahan kritis di kawasan Pasir Serewen, Desa Citaman, Kecamatan Nagreg, Kabupaten Bandung,
Akhir dari penanaman itu langsung dihadiri Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser, Kepala Dinas Pertanian, Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten Bandung, Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., Kabid Kehutanan, Ir. Endang Rahmat, Camat Nagreg, H. Entang Kurnia, S.E., M.Si., Kepala Desa Citaman, Adang Andry Rahayu dan sejumlah pihak terkait lainnya. Seniman dan tokoh Jawa Barat, Acil Bimbo juga turut hadir. Di Kabupaten Bandung itu, pada tahun ini sudah dilakukan penanaman sebanyak 134.000 pohon.
( Baca : Perayaan Hari Menanam Pohon Nasioanl )
Sebelumnya, ditaman sebanyak 55.000 pohon, baik tanaman keras maupun tanaman produktif.
Bupati Bandung, H. Dadang M. Naser mengatakan, penaman pohon di Pasir Serewen itu untuk menanggulangi lahan kritis. “Penanaman pohon ini diharapkan dapat menanggulangi banjir di kawasan Rancaekek dan di daerah lainnya,” harap Dadang kepada wartawan disela-sela penanaman pohon.
Sebelum dilakukan penanaman pohon, kata Dadang, dilakukan mapping atau pemetaan lahan kritis yang ada di kawasan hulu sungai di Kabupaten Bandung. “Tempo hari melakukan penanaman. Kita menanam dulu, baru syukuran,” kata Dadang.
Dia juga sangat tidak berharap, lahan kritis yang seharusnya ditanami tanaman keras, ini ditanami sayur-mayur. Termasuk dalam pola bangunan pada lahan masyarakat harus dikendalikan dan tak seenaknya membangun pada lahan dengan kemiringan yang rawan terjadi erosi dan longsor. “Lahan miring itu harus dihijaukan,” harap dia.
Bupati pun tak berharap kerusakan lingkungan yang terjadi di kawasan Bandung Utara, terjadi di kawasan Bandung Selatan. “Untuk itu, masyarakat jangan seenaknya membangun,” kata dia.
Dadang juga tampak serius menyikapi lahan kritis di hulu Sungai Citarum, khususnya di wilayah Gunung Wayang, Gunung Lodaya, Kecamatan Kertasari.
Ia mengatakan, terjadinya lahan kritis di hulu sungai itu, yang semula ditanami pohon kina sebagai ikon. Kabupaten Bandung dan kini tanaman pohon kinanya sudah tak ada. “Kini hutannya digunakan tumpang sari.
"kata dia.Menurut dia, terjadinya lahan kritis di wilayah hulu Sungai Citarum itu, mengancam terjadinya air bah yang dapat mengancam terjadi banjir di wilayah Majalaya dan Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojongsoang. “Pada bulan Desember mendatang, kita akan melaksanakan loka karya di kawasan Gunung Wayang, Kertasari dengan melibatkan pencinta lingkungan,” kata dia.
Pihaknya juga akan terus melakukan evaluasi setelah melakukan penanaman. “Pola tanam juga jangan seenaknya. Jangan sampai pada lahan cukup tinggi, ditanami tumpang sari,” katanya.
Menurutnya, untuk memperbaiki lingkungan, bukan untuk saling menyalahkan.
Dengan adanya penghijauan itu, diharapkan dapat menanggulangi banjir, selain longsor. “Penghijauan itu, untuk penyimpanan air. Kita berusaha untuk melakukan pendekatan dan penyadaran masyarakat supaya peduli lingkungan,” katanya.
Ia berharap, lahan kritis itu ditanami pohon tegakan, seperti kopi. Pihaknya juga mengaku bangga, kopi asal Kabupaten Bandung salah satu kopi terbaik di dunia. “Petani harus diuntungkan dengan penanaman kopi tersebut. Jangan hanya yang diuntungkan tengkulak saja,” harapnya.
Disamping melakukan gerakan penghijauan, bupati juga berharap semua sekolah di Kabupaten Bandung berbasis lingkungan.
Ditambahkan Kepala Dinas Pertanian, Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Bandung, Ir. H. A. Tisna Umaran, M.P., penanggulangan lahan kritis di Gunung Serewen itu, dengan melakukan penanaman sebanyak 20.000 pohon. Selain dilakukan di Nagreg, juga serempak di wilayah lainnya, seperti di Pacet. “Gerakan menanam pohon pada lahan kritis ini untuk menyadarkan kita semua,” kata dia.
Untuk tahun depan, kata Tisna, pemerintah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk penghijauan. “Itu untuk pengadaan tanaman buah-buahan sebanyak 300.000 pohon, tanaman keras 500.000 pohon,” kata dia. (RED)
0 Response to "Hari Menanam Pohon Nasional Di Nagreg"
Posting Komentar