SIDAMULYANEWS - Suku bunga selalu menjadi pertimbangan konsumen dalam memilih produk KPR. Untuk itu, konsumen perlu melakukan survei sebelum mengajukan KPR untuk memperoleh bunga terendah.
Penurunan suku bunga tentu menjadi angin segar bagi sektor properti di Indonesia. Kendati demikian, penurunan suku bunga ini hanya berlaku bagi nasabah yang baru mengajukan KPR, sementara nasabah lama tetap dikenakan suku bunga outstanding.
Penurunan suku bunga tentu menjadi angin segar bagi sektor properti di Indonesia. Kendati demikian, penurunan suku bunga ini hanya berlaku bagi nasabah yang baru mengajukan KPR, sementara nasabah lama tetap dikenakan suku bunga outstanding.
Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
- Cara Mudah Bisnis Budidaya Ikan Lele Kolam Terpal Versi Pemdes Sidamulya, Cisaga
- 5 Bank Ini Layani KPR Bunga Rendah, Cek Kebenaranya Yuk!
- Penguatan Harga Emas Tertahan karena Dolar AS
- Wakil Bupati Ciamis; Bukan Hanya Sadar Berzakat Tapi Zakat Harus di Wajibkan
- Penyebab Harga Cabai di Pangandaran Melonjak Naik, Berikut Daftar Harga Lengkap ...
- Pembenahan Data Kemiskinan, Pemkab Pangandaran Lakukan Sistem 3 Poin
- Wow... Jalur Kereta Api Pangandaran Hidup Kembali ! Berikut Promo Tiket Kereta Api Jakarta Gambir - Pangandaran
- P.T. KAI: Reaktivasi Jalur Kereta Banjar-Pangandaran Akan Hidup Kembali
- Pemerintah Peringatkan Warga Siaga Potensi Tsunami Susulan Terkait Anak Krakatau
Justru itu Tahun ini, ada kabar baik bagi para calon pembeli rumah dengan KPR. Lantaran, suku bunga KPR di berbagai Bank mengalami penurunan kembali berkat keputusan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang membatasi bunga deposit. Sementara di sisi lain, suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) juga mengalami penurunan dari 7,75% menjadi 7,5%.
Bank Tabungan Negara (BTN) adalah salah satu bank yang bergerak cepat mengikuti perkembangan suku bunga tersebut. Suku bunga KPR BTN menurun sebesar 0,75% hingga 2%.
Lantaran demikian, dikarenakan suku bunga KPR tak bisa stabil oleh pengaruh fluktuasi suku bunga acuan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan kondisi ekonomi Tanah air.
Suku bunga rumah non-subsidi diturunkan sekita 0,75% tergantung dengan segmen rumah yang dipilih nasabah. Sedangkan suku bunga rumah subsidi non-fasilitas Likuiditasi. Pembiayaan Perumahan (FLPP) diturunkan hingga 2%.
Untuk rumah FLPP, pemerintah mengatur suku bunga turun dari 7,25% menjadi 5%. Selain BTN, ada dua bank yang berencana memangkas bunga KPR (Kredit Pemilik Rumah) hingga di bawah 9%. PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk.
Berikut tabel perkembangan suku bunga bank periode 2013-2015. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Bank Tabungan Negara (BTN) adalah salah satu bank yang bergerak cepat mengikuti perkembangan suku bunga tersebut. Suku bunga KPR BTN menurun sebesar 0,75% hingga 2%.
Lantaran demikian, dikarenakan suku bunga KPR tak bisa stabil oleh pengaruh fluktuasi suku bunga acuan Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan kondisi ekonomi Tanah air.
Suku bunga rumah non-subsidi diturunkan sekita 0,75% tergantung dengan segmen rumah yang dipilih nasabah. Sedangkan suku bunga rumah subsidi non-fasilitas Likuiditasi. Pembiayaan Perumahan (FLPP) diturunkan hingga 2%.
Untuk rumah FLPP, pemerintah mengatur suku bunga turun dari 7,25% menjadi 5%. Selain BTN, ada dua bank yang berencana memangkas bunga KPR (Kredit Pemilik Rumah) hingga di bawah 9%. PT Bank CIMB Niaga Tbk dan PT Bank Central Asia Tbk.
Berikut tabel perkembangan suku bunga bank periode 2013-2015. (RED)
0 Response to "Penilaian KPR Menurut Konsumen"
Posting Komentar