Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Warga Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, kini diresahkan oleh teror macan tutul dari Gunung Sawal yang turun ke permukiman warga. Selain sering melihat bekas telapak kaki macan, warga pun akhir-akhir ini sering kehilangan hewan ternaknya. Diduga hewan ternak yang hilang itu dimangsa macan tutul tersebut.
Kasi Pemerintahan Desa Cikupa, Kecamatan Lumbung, Jajang Nurdin, saat dihubungi Rabu (27/06/2018), membenarkan adanya teror macan tutul di wilayahnya. Dia mengatakan, setelah beberapa tahun ini wilayahnya aman dari teror macan tutul, kini malah terjadi kembali. “Macan tutul sempat turun ke wilayah kami pada Agustus 2015, Maret dan Oktober 2016. Setelah itu baru kali ini terjadi lagi,” ujarnya.
Saat kemunculan sebelumnya, kata Jajang, pihaknya bersama BKSDA Ciamis yang dibantu warga melakukan penangkapan terhadap macan tersebut. Setelah ditangkap macan kemudian rehabilitasi dan sesudahnya dilepaskan kembali ke habitatnya.
“Warga tak hanya menemukan bekas telapak kaki macan, tetapi hewan ternak milik warga seperti ayam dan kambing pun kini banyak yang hilang. Diduga hewan-hewan ternak itu dimangsa macan tersebut,”katanya.
Selain itu, lanjut Jajang, para petani yang memiliki lahan di kaki gunung sawal pun kini tidak berani pergi ke kebunnya sendirian. “Karena macan tutul terbilang binatang buas yang bisa saja langsung menyerang ketika bertemu manusia,” ujarnya.
Kali ini, lanjut Jajang, pihaknya kembali melakukan koordinasi dengan BKSDA Ciamis untuk melakukan penangkapan. “Kalau macan sudah memangsa hewan ternak, dipastikan buas. Karena dia turun dari gunung sawal karena tidak ada makanan,” ungkapnya.
Menurut Jajang, warga kini secara bergiliran melakukan ronda malam untuk menjaga kemungkinan macan itu kembali turun ke permukiman warga. Terlebih, warga yang memiliki hewan ternak, meningkatkan penjagaan dengan cara melindungi kandang dengan penghalang kayu agar terlindungi dari serangan macan.
Dihubungi terpisah, Kepala Resort BKSDA Gunung Sawal, Warid, saat dihubungi Rabu (27/06/2018), mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait macan tutul yang turun ke permukiman warga.
“Upaya yang kami lakukan saat ini belum ke tahap penangkapan. Kami bersama warga mencoba melakukan penghalauan agar macan kembali ke habitatnya dan tidak kembali turun ke permukiman warga. Penghalauan yang kami lakukan dengan menggunakan petasan,”ujarnya. (RED)
Artikel Terkait Lainnya :
Gbr Ilustrasi macan Tutul |
Saat kemunculan sebelumnya, kata Jajang, pihaknya bersama BKSDA Ciamis yang dibantu warga melakukan penangkapan terhadap macan tersebut. Setelah ditangkap macan kemudian rehabilitasi dan sesudahnya dilepaskan kembali ke habitatnya.
“Warga tak hanya menemukan bekas telapak kaki macan, tetapi hewan ternak milik warga seperti ayam dan kambing pun kini banyak yang hilang. Diduga hewan-hewan ternak itu dimangsa macan tersebut,”katanya.
Selain itu, lanjut Jajang, para petani yang memiliki lahan di kaki gunung sawal pun kini tidak berani pergi ke kebunnya sendirian. “Karena macan tutul terbilang binatang buas yang bisa saja langsung menyerang ketika bertemu manusia,” ujarnya.
Kali ini, lanjut Jajang, pihaknya kembali melakukan koordinasi dengan BKSDA Ciamis untuk melakukan penangkapan. “Kalau macan sudah memangsa hewan ternak, dipastikan buas. Karena dia turun dari gunung sawal karena tidak ada makanan,” ungkapnya.
Menurut Jajang, warga kini secara bergiliran melakukan ronda malam untuk menjaga kemungkinan macan itu kembali turun ke permukiman warga. Terlebih, warga yang memiliki hewan ternak, meningkatkan penjagaan dengan cara melindungi kandang dengan penghalang kayu agar terlindungi dari serangan macan.
Dihubungi terpisah, Kepala Resort BKSDA Gunung Sawal, Warid, saat dihubungi Rabu (27/06/2018), mengatakan, pihaknya sudah mendapat laporan terkait macan tutul yang turun ke permukiman warga.
“Upaya yang kami lakukan saat ini belum ke tahap penangkapan. Kami bersama warga mencoba melakukan penghalauan agar macan kembali ke habitatnya dan tidak kembali turun ke permukiman warga. Penghalauan yang kami lakukan dengan menggunakan petasan,”ujarnya. (RED)
0 Response to "Macan Turun Gunung Cari Mangsa, Ini Yang terjadi di Ciamis"
Posting Komentar