Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
Misteri Tanjakan Emen. Asal Usul Tanjakan Emen. Ada dua versi mengapa jalan tanjakan tersebut di sebut sebagai tanjakan emen. sebutan tanjakan emen yang pertama, menurut cerita di kalangan warga, alkisah Emen dikenal sopir pemberani. Emen mengemudikan oplet jurusan Bandung-Subang. Ia tewas kecelakaan di daerah itu saat mengangkut ikan asin dari Ciroyom Bandung menuju Subang, tahun 1964. Kendaraan yang disopiri Emen terbalik dan terbakar dan naas bagi Emen, dia terbakar hidup-hidup hingga tewas. Konon, saat itu, Emen dikenal sebagao satu-satunya sopir yang berani mengemudikan kendaraan pada malam hari.
"Setelah peristiwa itu, warga sekitar meyakini arwah Emen bergentayangan dan mengganggu para pengemudi yang berani melintas di daerah tersebut, terutama pada malam hari. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini. Tak sedikit pula, sambungnya, terjadi peristiwa aneh seperti kendaraan tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang kendaraan bermotor kesurupan saat melintasi Tanjakan Emen.
Versi yang kedua tentang asal usul "Tanjakan Emen" menyebutkan, nama tersebut mulai melekat saat ada seseorang bernama emen menjadi korban tabrak lari di daerah itu. Kemudian, mayat Emen bukannya ditolong malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan tersebut. Tak diketahui kapan terjadi peristiwa tabrak lari tersebut. Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan menuntut balas.
Meski memiliki dua versi, tapi menurut kepercayaan warga setempat, agar tak "diganggu", para pengemudi biasanya menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan. Itu sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen. Konon, dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.
Versi ilmiah seringnya terjadi kecelakaan di tanjakan emen
Penyebab seringnya kecelakaan diduga karena posisi tanjakannya cukup ekstrim. Kemiringan sekitar 45-50 derajat banyak dijumpai pengemudi sepanjang kurang lebih 2-3 kilometer perjalanan. Tanjakan ini juga memiliki tikungan tajam sehingga memaksa pengemudi untuk ekstra hati-hati. Perlu dicatat, di tanjakan emen ada dua lajur menanjak yang memberi kesempatan bagi pengemudi berkonsentrasi menjaga laju kendaraannya, sedangkan satu lajur menurun pengemudi tetap harus hati-hati menjaga keseimbangan gas dan rem sehingga mobil tetap terkendali.
Rentetan Kecelakaan Maut Di Tanjakan Emen
Tiga kecelakaan maut dalam kurun lima tahun terakhir juga terjadi di Tanjakan Emen. Dua dari tiga kecelakaan tersebut memakan korban jiwa turis asing.
Kecelakaan maut yang memakan korban jiwa turis asing terjadi pada 7 Oktober 2011. Bus pariwisata yang mengangkut belasan turis asal Belgia, Belanda, dan Pakistan, itu terguling sebelum menabrak tebing. Empat orang, termasuk seorang sopir warga Indonesia, tewas dalam musibah tersebut.
Kecelakaan disebabkan rem bus bernomor polisi B 7917 ID itu blong sehingga sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan di jalan menurun dan menikung. Bus lalu terguling dan sempat terseret di aspal sebelum menabrak tebing.
Kecelakaan berikutnya terjadi pada 1 Oktober 2012. Empat orang, yakni turis asing asal China dan Taiwan, serta seorang pemandu wisata tewas. Bus ukuran tiga per empat, Dian Mitra, dengan nomor polisi AA 1486 TP itu terguling saat melaju di jalan menurun di Tanjakan Emen. Bus mengangkut 23 penumpang, terdiri dari 20 turis Taiwan dan China serta pemandu. Bus tersebut melaju dari arah Gunung Tangkubanparahu menuju Subang.
Jauh sebelumnya, yakni pada 26 September 2009, kecelakaan maut juga terjadi di Tanjakan Emen. Bus pariwisata Parahyangan terguling menyebabkan sembilan orang tewas. Di antara korban terdapat beberapa balita. 17 Juni 2014 harusnya menjadi hari menyenangkan bagi rombongan siswa SMA asal Cengkareng.
Jadwal study tour yang menyelipkan rekreasi ke pemandian air panas Ciater berubah menjadi kelabu setelah terjadi kecelakaan maut 9 orang tewas dimana salah satu bus yang membawa rombongan menabrak sebuah mobil mini bus dan terbalik di tanjakan Emen kecelakaan yang merenggut nyawa rekan-rekan dan Guru ini menghentikan kegiatan rombongan kecelakaan ini bukan kali pertama yang terjadi di tanjakan Emen menurut Kepolisian setempat hampir setiap Minggu terjadi kecelakaan baik ringan maupun berat selain kontrol jalanan yang sulit dan berkabut percaya atau tidak .
Peristiwa rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan terperosok ke jurang kerap terjadi di jalur ini beberapa peristiwa aneh di alami pengendara ketika ketika melewati tanjakan Emen seperti mobil tiba-tiba mogok untuk menghindari gangguan ini pengemudi biasanya membunyikan klakson sebelum melewati tanjakan emen.
Tindakan tersebut di anggap menghormati arwah penunggu tanjakan emen dan tentu saja tindakan ini untuk pemberi tanda kepada pengemudi lain agar mereka saling waspada sehingga kecelakaan pun dapat terhindarkan tentu saja berbagai kecelakaan ini mungkin terjadi karena kelalaian pengguna jalan kontrol jalan yang menanjak dan menurun seharusnya membuat kita lebih berhati hati dalam berkendara pengecekan mesin pun harus di lakukan berkala sehingga hal-hal seperti rem blong tidak terjadi.
"Setelah peristiwa itu, warga sekitar meyakini arwah Emen bergentayangan dan mengganggu para pengemudi yang berani melintas di daerah tersebut, terutama pada malam hari. Kejadian rem blong, bus tergelincir dan kendaraan terperosok kerap terjadi di jalur ini. Tak sedikit pula, sambungnya, terjadi peristiwa aneh seperti kendaraan tiba-tiba mogok, sopir atau penumpang kendaraan bermotor kesurupan saat melintasi Tanjakan Emen.
Versi yang kedua tentang asal usul "Tanjakan Emen" menyebutkan, nama tersebut mulai melekat saat ada seseorang bernama emen menjadi korban tabrak lari di daerah itu. Kemudian, mayat Emen bukannya ditolong malah disembunyikan di rimbun pepohonan sekitar tanjakan tersebut. Tak diketahui kapan terjadi peristiwa tabrak lari tersebut. Namun, sejak saat itu, arwah Emen diyakini bergentayangan menuntut balas.
Meski memiliki dua versi, tapi menurut kepercayaan warga setempat, agar tak "diganggu", para pengemudi biasanya menyalakan sebatang rokok dan melemparkannya ke pinggir jalan. Itu sebagai simbol memberikan rokok kepada arwah Emen. Konon, dulunya, Emen amat gandrung merokok saat mengemudi.
Versi ilmiah seringnya terjadi kecelakaan di tanjakan emen
Penyebab seringnya kecelakaan diduga karena posisi tanjakannya cukup ekstrim. Kemiringan sekitar 45-50 derajat banyak dijumpai pengemudi sepanjang kurang lebih 2-3 kilometer perjalanan. Tanjakan ini juga memiliki tikungan tajam sehingga memaksa pengemudi untuk ekstra hati-hati. Perlu dicatat, di tanjakan emen ada dua lajur menanjak yang memberi kesempatan bagi pengemudi berkonsentrasi menjaga laju kendaraannya, sedangkan satu lajur menurun pengemudi tetap harus hati-hati menjaga keseimbangan gas dan rem sehingga mobil tetap terkendali.
Rentetan Kecelakaan Maut Di Tanjakan Emen
Tiga kecelakaan maut dalam kurun lima tahun terakhir juga terjadi di Tanjakan Emen. Dua dari tiga kecelakaan tersebut memakan korban jiwa turis asing.
Kecelakaan maut yang memakan korban jiwa turis asing terjadi pada 7 Oktober 2011. Bus pariwisata yang mengangkut belasan turis asal Belgia, Belanda, dan Pakistan, itu terguling sebelum menabrak tebing. Empat orang, termasuk seorang sopir warga Indonesia, tewas dalam musibah tersebut.
Kecelakaan disebabkan rem bus bernomor polisi B 7917 ID itu blong sehingga sopir tidak bisa mengendalikan laju kendaraan di jalan menurun dan menikung. Bus lalu terguling dan sempat terseret di aspal sebelum menabrak tebing.
Kecelakaan berikutnya terjadi pada 1 Oktober 2012. Empat orang, yakni turis asing asal China dan Taiwan, serta seorang pemandu wisata tewas. Bus ukuran tiga per empat, Dian Mitra, dengan nomor polisi AA 1486 TP itu terguling saat melaju di jalan menurun di Tanjakan Emen. Bus mengangkut 23 penumpang, terdiri dari 20 turis Taiwan dan China serta pemandu. Bus tersebut melaju dari arah Gunung Tangkubanparahu menuju Subang.
Jauh sebelumnya, yakni pada 26 September 2009, kecelakaan maut juga terjadi di Tanjakan Emen. Bus pariwisata Parahyangan terguling menyebabkan sembilan orang tewas. Di antara korban terdapat beberapa balita. 17 Juni 2014 harusnya menjadi hari menyenangkan bagi rombongan siswa SMA asal Cengkareng.
Jadwal study tour yang menyelipkan rekreasi ke pemandian air panas Ciater berubah menjadi kelabu setelah terjadi kecelakaan maut 9 orang tewas dimana salah satu bus yang membawa rombongan menabrak sebuah mobil mini bus dan terbalik di tanjakan Emen kecelakaan yang merenggut nyawa rekan-rekan dan Guru ini menghentikan kegiatan rombongan kecelakaan ini bukan kali pertama yang terjadi di tanjakan Emen menurut Kepolisian setempat hampir setiap Minggu terjadi kecelakaan baik ringan maupun berat selain kontrol jalanan yang sulit dan berkabut percaya atau tidak .
Peristiwa rem blong, bus tergelincir, dan kendaraan terperosok ke jurang kerap terjadi di jalur ini beberapa peristiwa aneh di alami pengendara ketika ketika melewati tanjakan Emen seperti mobil tiba-tiba mogok untuk menghindari gangguan ini pengemudi biasanya membunyikan klakson sebelum melewati tanjakan emen.
Tindakan tersebut di anggap menghormati arwah penunggu tanjakan emen dan tentu saja tindakan ini untuk pemberi tanda kepada pengemudi lain agar mereka saling waspada sehingga kecelakaan pun dapat terhindarkan tentu saja berbagai kecelakaan ini mungkin terjadi karena kelalaian pengguna jalan kontrol jalan yang menanjak dan menurun seharusnya membuat kita lebih berhati hati dalam berkendara pengecekan mesin pun harus di lakukan berkala sehingga hal-hal seperti rem blong tidak terjadi.
0 Response to "Konon Inilah 3 Titik Area Misteri Tanjakan Emen"
Posting Komentar