Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Bencana alam seperti gempa dan tsunami di kawasan Palu, Sulawesi Tengah, membuat Indonesia berduka sejak Jumat sore, 28 September 2018.
Hingga kini, korban tewas akibat bencana ini tercatat ada 30 orang. Tidak hanya itu, infrasturktur kota pun rusak karena hantaman tsunami yang cukup besar. Salah satu bangunan yang rusak adalah Masjid Arkam Bab Al Rahman yang mana ini merupakan masjid unik yang ada di Palu.
Ya, keunikan masjid ini terletak pada konsepnya di mana masjid ini berada di atas air teluk Palu dan karena itu, masyarakat menyebutnya sebagai masjid terapung.
Menelisik ke belakang, masjid yang kini tinggal nama tersebut pun punya kelebihan lainnya. Adalah setiap kubah dari masjid ini saat malam hari mengeluarkan 7 warna cahaya yang indah sekali. Lokasinya sendiri ada di Jalan Rono, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.
Perlu Anda ketahui, masjid ini berjarak 30 meter dari bibir pantai Teluk Palu. Butuh 25 tiang peyangga untuk masjid ini bisa berdiri di atas air. Nah, tiang-tiang ini bisa terlihat saat air laut surut. Namun, saat pasang, masjid terlihat seolah-olah mengapung di atas permukaan air laut.
Kemudian, untuk bisa mencapai masjid ini, Anda bisa melewati jembatan yang dibuat khusus berlantai tegel yang dihiasi lampu-lampu kanan kirinya. Saat berada di jembatan, masyarakat bisa menikmati pemandangan Teluk Palu dan tak hanya itu, Anda juga bisa melihat Jembatan Palu IV yang tak jauh dari sana. Lokasi ini juga biasa dijadikan tempat ngabuburit saat Ramadan.
Lebih lanjut mengenai sejarah masjid ini, menurut beberapa sumber, masjid ini dibangun secara swadaya atas nama umat Muslim. Namun, ada alasan khusus juga kenapa masjid ini didirikan, yaitu untuk mengenang jasa almarhum Syekh Abdullah Raqi atau Datuk Karama.
Datuk Karama sendiri ialah seorang ulama asal Minangkabau, Sumatera Barat. Menurut banyak sumber, dialah yang memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Palu, tepatnya pada abad ke-17.
Kini, masjid ini rusak karena terjangan tsunami akibat gempa berkekuatan 7,4 skala richter. Bagaimana pun, jika dilihat sekilas bangunan masih cukup bagus, tidak banyak yang hancur pada bagian atasnya, bahkan masih berdiri, tapi sudah tidak bisa lagi diakses dan dipergunakan.
Artikel Terkait Lainnya :
Hingga kini, korban tewas akibat bencana ini tercatat ada 30 orang. Tidak hanya itu, infrasturktur kota pun rusak karena hantaman tsunami yang cukup besar. Salah satu bangunan yang rusak adalah Masjid Arkam Bab Al Rahman yang mana ini merupakan masjid unik yang ada di Palu.
Ya, keunikan masjid ini terletak pada konsepnya di mana masjid ini berada di atas air teluk Palu dan karena itu, masyarakat menyebutnya sebagai masjid terapung.
Menelisik ke belakang, masjid yang kini tinggal nama tersebut pun punya kelebihan lainnya. Adalah setiap kubah dari masjid ini saat malam hari mengeluarkan 7 warna cahaya yang indah sekali. Lokasinya sendiri ada di Jalan Rono, Kelurahan Lere, Kecamatan Palu Barat.
Perlu Anda ketahui, masjid ini berjarak 30 meter dari bibir pantai Teluk Palu. Butuh 25 tiang peyangga untuk masjid ini bisa berdiri di atas air. Nah, tiang-tiang ini bisa terlihat saat air laut surut. Namun, saat pasang, masjid terlihat seolah-olah mengapung di atas permukaan air laut.
Kemudian, untuk bisa mencapai masjid ini, Anda bisa melewati jembatan yang dibuat khusus berlantai tegel yang dihiasi lampu-lampu kanan kirinya. Saat berada di jembatan, masyarakat bisa menikmati pemandangan Teluk Palu dan tak hanya itu, Anda juga bisa melihat Jembatan Palu IV yang tak jauh dari sana. Lokasi ini juga biasa dijadikan tempat ngabuburit saat Ramadan.
Lebih lanjut mengenai sejarah masjid ini, menurut beberapa sumber, masjid ini dibangun secara swadaya atas nama umat Muslim. Namun, ada alasan khusus juga kenapa masjid ini didirikan, yaitu untuk mengenang jasa almarhum Syekh Abdullah Raqi atau Datuk Karama.
Datuk Karama sendiri ialah seorang ulama asal Minangkabau, Sumatera Barat. Menurut banyak sumber, dialah yang memegang peranan penting dalam penyebaran agama Islam di Palu, tepatnya pada abad ke-17.
Kini, masjid ini rusak karena terjangan tsunami akibat gempa berkekuatan 7,4 skala richter. Bagaimana pun, jika dilihat sekilas bangunan masih cukup bagus, tidak banyak yang hancur pada bagian atasnya, bahkan masih berdiri, tapi sudah tidak bisa lagi diakses dan dipergunakan.
0 Response to "Meski Diterjang Tsunami + Gempa Palu-Donggala, Masjid Ini Masih Berdiri Kokoh Walau Tak Tegap"
Posting Komentar