Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Sikap Tuan Guru Bajang (TBG) Muhammad Zainul Majdi yang tiba-tiba mendukung Jokowi menjadi presiden dua periode mendapat reaksi dari berbagai pihak.
Tak sedikit yang kemudian ‘nggerundel’, atau bahkan berusaha mengikhlaskannya.
Baca juga: Keakraban TGB, Bachtiar Nasir dan Aa Gym di Istiqlal
Namun, tak sedikit pula yang kemudian mendukung langkah putra salah satu ulama terbesar di NTB itu.
Sementara, tentangan pun juga bermunculan, utamanya dari para ulama dan umat Islam yang identik dengan gerakan 212.
Akan tetapi, pilihan TGB itu dibela oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Said menyebut, meloncat dari satu kubu ke kubu lainnya itu adalah sebuah hal yang wajar.
Terlebih dalam dunia politik yang berlaku adagium ‘tak ada musuh dan kawan abadi’ tesebut.
Demikian ditegaskan Said kepada wartawan di sela-sela acara Halal Bi Halal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
“Biasa itu dalam politik meloncat, seperti itu (TGB),” ujar Kiai Said.
Menurutnya, kondisi politik tanah air saat ini bergerak sangat dinamis.
Hal itu memungkinkan seseorang dari luar kubu calon petahan itu kemudian memilih bergabung.
Selain itu, dirinya juga menampik anggapan bahwa dukungan TGB kepada Jokowi itu adalah atas arahannya.
Terlebih dirinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Hal itu memungkinkan seseorang dari luar kubu calon petahan itu kemudian memilih bergabung.
Selain itu, dirinya juga menampik anggapan bahwa dukungan TGB kepada Jokowi itu adalah atas arahannya.
Terlebih dirinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Kini, Ketua DPD Demokrat NTB itu berbalik mendukung Jokowi. Dukungannya itu ia sampaikan saat berkunjung ke redaksi Transmedia.
“Keputusan apa pun itu harus mempertimbangkan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat,” ujarnya.
TGB menekankan, adalah sebuah hal yang fair jika memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk meununtaskan tugas-tugasnya sebagai presiden.
“Menurut saya, pantas dan fair kalau kita beri kesempatan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang selama 4 tahun ini beliau mulai,” kata TGB.
TGB memberi contoh percepatan pembangunan di NTB, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Dia khawatir pembangunan mandek ketika ada pergantian kepemimpinan nasional.
“Dua periode secara common sense dan empirik yang saya alami, waktu yang lumayan fair bagi seorang pemimpin. Beliau (Jokowi) layak dan pantas diberi kesempatan dua
periode,” tandasnya.
Pernyataan dukungan TGB kepada Jokowi ini jelas mengagetkan banyak pihak.
Pasalnya, TGB jadi sosok yang disebut-sebut oleh kalangan oposisi sebagai tokoh yang dapat menandingi Jokowi.
Terutama oleh aktivis dan ulama-ulama kelompok 212.
Bahkan, namanya juga menjadi sosok capres yang direkomendasikan melalui munas Persaudaraan Alumni 212. (RED
Artikel Terkait Lainnya :
KH Said Aqil Siroj |
Baca juga: Keakraban TGB, Bachtiar Nasir dan Aa Gym di Istiqlal
Namun, tak sedikit pula yang kemudian mendukung langkah putra salah satu ulama terbesar di NTB itu.
Sementara, tentangan pun juga bermunculan, utamanya dari para ulama dan umat Islam yang identik dengan gerakan 212.
Akan tetapi, pilihan TGB itu dibela oleh Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siraj.
Said menyebut, meloncat dari satu kubu ke kubu lainnya itu adalah sebuah hal yang wajar.
Terlebih dalam dunia politik yang berlaku adagium ‘tak ada musuh dan kawan abadi’ tesebut.
Demikian ditegaskan Said kepada wartawan di sela-sela acara Halal Bi Halal PP Muslimat NU di Kalibata, Jakarta, Minggu (8/7/2018).
“Biasa itu dalam politik meloncat, seperti itu (TGB),” ujar Kiai Said.
Menurutnya, kondisi politik tanah air saat ini bergerak sangat dinamis.
Hal itu memungkinkan seseorang dari luar kubu calon petahan itu kemudian memilih bergabung.
Selain itu, dirinya juga menampik anggapan bahwa dukungan TGB kepada Jokowi itu adalah atas arahannya.
Terlebih dirinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Hal itu memungkinkan seseorang dari luar kubu calon petahan itu kemudian memilih bergabung.
Selain itu, dirinya juga menampik anggapan bahwa dukungan TGB kepada Jokowi itu adalah atas arahannya.
Terlebih dirinya sebagai Ketua Umum PBNU.
Kini, Ketua DPD Demokrat NTB itu berbalik mendukung Jokowi. Dukungannya itu ia sampaikan saat berkunjung ke redaksi Transmedia.
“Keputusan apa pun itu harus mempertimbangkan kemaslahatan bangsa, umat, dan akal sehat,” ujarnya.
TGB menekankan, adalah sebuah hal yang fair jika memberikan kesempatan kepada Jokowi untuk meununtaskan tugas-tugasnya sebagai presiden.
“Menurut saya, pantas dan fair kalau kita beri kesempatan kepada Bapak Presiden Jokowi untuk menyelesaikan tugas-tugas yang selama 4 tahun ini beliau mulai,” kata TGB.
TGB memberi contoh percepatan pembangunan di NTB, khususnya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.
Dia khawatir pembangunan mandek ketika ada pergantian kepemimpinan nasional.
“Dua periode secara common sense dan empirik yang saya alami, waktu yang lumayan fair bagi seorang pemimpin. Beliau (Jokowi) layak dan pantas diberi kesempatan dua
periode,” tandasnya.
Pernyataan dukungan TGB kepada Jokowi ini jelas mengagetkan banyak pihak.
Pasalnya, TGB jadi sosok yang disebut-sebut oleh kalangan oposisi sebagai tokoh yang dapat menandingi Jokowi.
Terutama oleh aktivis dan ulama-ulama kelompok 212.
Bahkan, namanya juga menjadi sosok capres yang direkomendasikan melalui munas Persaudaraan Alumni 212. (RED
0 Response to "Said Aqil Terang-terangan Bela TGB Soal Dukun Jokowi Untuk 2 Periode"
Posting Komentar