Promo Spesial and Free Ongkir
Baca Juga
SIDAMULYANEWS - Sejumlah pelajar terciduk nyemen (makan siang saat Ramadan) saat satuan polisi pamong praja (Satpol PP) mengadakan razia terhadap warung yang buka).
Petugas menyisir dua titik yang disinyalir sering ditemukan warung makan yang buka dan melayani pembeli dan juga tempat yang menjadi tempat nyemen saat Ramadan.
Razia kali ini menyasar kawasan Dadaha dan jalan KH Zaenal Mustofa di Kecamatan Cihideung.
"Kami mendapati sembilan pelajar tengah nyemen, dua masih SMP dan sisanya setingkat SMA, selanjutnya mereka kami bawa ke kantor untuk diproses," ujar Kasi Dalops Satpol PP Kota Tasikmalaya Sandi Apriandi Sugih, saat ditemui seusai razia.
Dalam razia ini, petugas Satpol PP juga menemukan warung makan yang tertutup dari luar namun melayani pelanggan di dalam warung.
"Padahal kami sudah ada surat imbauan supaya warung makan tutup tidak melayani pembeli yang mau makan siang di tempat. Warung minimal buka jam 4 sore untuk melayani yang mau buka puasa," katanya.
Petugas Satpol PP hanya memberi teguran pada warung makan yang melanggar imbauan.
Keterangan pemilik warung makan, mereka berdalih melayani makan di tempat karena ada permintaan konsumen.
"Pedagang mengaku dipaksa oleh konsumen untuk bisa nyemen. Sementara konsumen yang terciduk mengaku tidak puasa karena tidak sahur," ucapnya. (RED)
(makan siang saat Ramadan) di kawasan Dadaha saat Satpol PP tengah melakuakan razia ketertiban Ramadan, |
Razia kali ini menyasar kawasan Dadaha dan jalan KH Zaenal Mustofa di Kecamatan Cihideung.
"Kami mendapati sembilan pelajar tengah nyemen, dua masih SMP dan sisanya setingkat SMA, selanjutnya mereka kami bawa ke kantor untuk diproses," ujar Kasi Dalops Satpol PP Kota Tasikmalaya Sandi Apriandi Sugih, saat ditemui seusai razia.
Dalam razia ini, petugas Satpol PP juga menemukan warung makan yang tertutup dari luar namun melayani pelanggan di dalam warung.
"Padahal kami sudah ada surat imbauan supaya warung makan tutup tidak melayani pembeli yang mau makan siang di tempat. Warung minimal buka jam 4 sore untuk melayani yang mau buka puasa," katanya.
Petugas Satpol PP hanya memberi teguran pada warung makan yang melanggar imbauan.
Keterangan pemilik warung makan, mereka berdalih melayani makan di tempat karena ada permintaan konsumen.
"Pedagang mengaku dipaksa oleh konsumen untuk bisa nyemen. Sementara konsumen yang terciduk mengaku tidak puasa karena tidak sahur," ucapnya. (RED)
0 Response to "Akibat Makan di Siang Hari Pada Bulan Puasa, Sejumlah Pelajar Kena Razia Satpol PP"
Posting Komentar